SEA Games Filipina berlangsung 30 November sampai 11 Desember 2019. Di ajang itu, cabang bulutangkis menjadi salah satu andalan Indonesia untuk meraup tiga medali emas.
Jonatan menjadi salah satu yang diharapkan mempersembahkan gelar tersebut. Berkaca dari pengalamannya, pemain berusia 22 tahun itu kerap menorehkan tinta emas di ajang multi-event.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun berikutnya, Asian Games 2018, Jonatan kembali membuat bangga dengan meraih emas di nomor tunggal usai mengalahkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen. Dalam duel berdurasi 1 jam 10 menit, Jonatan menang rubber game 21-18, 20-22, dan 21-15. Sedangkan di nomor beregu dia hanya mengantongi medali perak.
Prestasi oke itu berbanding terbalik saat di turnamen-turnamen single event. Namun di tahun ini Jonatan sudah jauh lebih baik dengan mengamankan dua gelar BWF World Tour Super di New Zealand Open dan Australia Open 2019, meski levelnya masih 300.
"Pertama, yang namanya berkat itu tak bisa pilih-pilih juga, itu sudah dikasih. Tapi siapa juga yang tak mau juara superseries? Siapa juga yang tak mau juara multi-event. Lee Chong Wei juga kalau ditanya mungkin ingin juara multi-event, superseries dia sudah bosan, tapi ya memang belum rezeki," kata Jonatan kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (3/10/2019).
"Saya kemarin-kemarin juga sudah sempat final kan (di Jepang), tapi yang memang belum rejekinya saja (menang). Tetap (gelar BWF World Tour Super 500 ke atas) itu akan saya kejar terus. Itu jadi PR (pekerjaan rumah) saya juga," dia menjelaskan.
"Soal SEA Games, apapun namanya tetap saya anggap penting. Karena ada target juga dari pemerintah dan PBSI. Terlebih lagi saya sudah top 10, pasti mereka juga mengharapkan kepada saya lebih," ujar dia.
Jonatan mengatakan akan semaksimal mungkin memanfaatkan kepercayaan yang diberikan. "Artinya, bukan mentang-mentang sudah top 10 jadi menganggap SEA Games sebelah mata, tapi harus bisa balik seperti waktu dua tahun lalu, juara," kata Jonatan
"Tetapi itu bukan berarti beban juga. Bisa dilihat ada Malaysia, Thailand, juga bisa nyolong Singapura. Jadi banyak sebenarnya pemain-pemain yang jam terbangnya tinggi juga, seperti Lee Zii Jia, itu harus diberi atensi lebih," dia menambahkan.
(mcy/ran)