Anthony menjadi salah satu harapan Indonesia dari tunggal putra untuk mengakhiri paceklik gelar di Denmark Open setelah Simon Santoso meraih titel pada 2009. Anthony mewakili Indonesia di sektor tunggal putra bersama Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Tommy Sugiarto.
Anthony, yang tampil sebagai unggulan kedelapan dalam ajang berhadiah total USD 775 ribu, menunggu lawan di babak pertama. Itu setelah Prananoy H.S (India) mundur. Menilik drawing di tunggal putra, Anthony berpotensi untuk menghadapi Momota, yang tampil sebagai unggulan pertama sekaligus juara bertahan. Andai skenario berjalan, Anthony bertemu Momota di babak semifinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duel Anthony dan Momota sudah digaungkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sejak beberapa hari lalu. Mereka bahkan memberikan tagar #MomoGi menuju Denmark Open.
"What are the odds for #MomoGi to happen again in DANISA Denmark Open 2019? I will leave this to you guys, let's enjoy the MomoGi moment."
Laga itu akan menjadi ulangan babak pertama Denmark Open 2018. Waktu itu, Anthony kalah dalam duel tiga gim 18-21, 23-21 dan 15-21. Mereka juga barus aja berduel di final China Open 2019, dengan Momota yang keluar sebagai juara. Laga itu juga berlangsung sengit hingga tiga gim, Momota menang dengan skor 19-21, 21-17, 21-19.
Netizen menanggapi beragam unggahan BWF itu. Mereka antusias menyambut potensi duel antara Anthony dan Momota.
Anthony pun tak kalah bersemangat menjelang Denmark Open. Apalagi, kondisinya telah membaik.
"Melihat evaluasi pertandingan sebelumnya, saya harus bisa lebih menjaga fokusnya. Karena sering kali ketika leading atau poinnya tipis, masalah fokus cukup berpengaruh buat saya. Selain itu saya juga harus bisa cepat antisipasi strategi kalau misalnya lawan sudah bisa membaca permainan saya. Harus lebih konsisten juga," ujar Anthony.
"Persiapannya mulai dari selesai China Open dan Korea Open, kurang lebih punya waktu dua minggu. Kemarin, saya lebih memulihkan kondisi kendala di paha setelah main di China dan Korea Open. Saya sudah konsultasi ke dokter dan fisioterapis. Sekarang sudah membaik. Persiapan kemarin sudah cukup, tinggal menjaga fokusnya di lapangan nanti," Anthony menjelaskan.
"Menurut dokter, kemarin, karena ada gerakan yang over saja di lapangan. Karena, kalau di lapangan kan suka nggak sadar mau ambil bola kemana saja, jadi mungkin suka ada gerakan yang over. Tapi secara keseluruhan semua baik-baik saja," ujar pebulutangkis yang dibesarkan PB SGS PLN Bandung tersebut.
(fem/cas)