Songsong Daihatsu Indonesia Masters 2020, Istora Hampir Siap 100 Persen

Songsong Daihatsu Indonesia Masters 2020, Istora Hampir Siap 100 Persen

Mercy Raya - Sport
Minggu, 12 Jan 2020 18:15 WIB
Istora Senayan bersolek jelang Indonesia Masters 2020 (Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Kesiapan Istora Senayan menuju Daihatsu Indonesia Masters 2020 diklaim hampir 100 persen. Panitia penyelenggara menyebut pengerjaan ditargetkan selesai Senin (13/1/2020).

Daihatsu Indonesia Masters digelar 14-19 Januari. Di Turnamen BWF World Tour Super 500 itu panitia pelaksana memulai lebih awal pengerjaannya demi menyulap Istora menjadi venue yang aman dan nyaman untuk atlet dan penonton.

Dalam pantauan detiSport, Minggu (12/1/2020), Istora memang belum tuntas bersolek. Beberapa pekerja masih sibuk memasang elemen pendukung terutama booth-booth untuk sponsor di bagian area luar gedung utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Namun, menurut Ketua Panitia Penyelenggara, Achmad Budiharto, pengerjaan itu hanya fokus ke penyelesaian akhir. Elemen penting dari turnamen seperti lapangan tanding dan warming up sudah siap pakai. Total ada empat lapangan tanding telah terpasang berikut netnya.


Songsong Indonesia Masters 2020, Istora Hampir Siap 100 PersenSuasana Istora menjelang Daihatsu Indonesia Masters (Mercy Raya/detikSport)


"Sebetulnya, kalau melihat progres tahun ini jauh lebih baik. Kesiapan mereka sudah jalan sebelumnya jadi Insya Allah besok sore sudah tidak ada pekerjaan lagi," kata Budiharto saat ditemui di Istora.

"Kalaupun ada pekerjaan berat hari ini salah satunya stand sponsor karena ada keterlambatan sedikit. Sempat ada miskomunikasi tentang ukuran, tapi sudah bisa diatasi. Sementara, pengerjaan lainnya sudah. Jadi besok pagi sudah dipakai latihan resmi pukul 08.00 WIB," tambahnya.




Budiharto menuturkan, persiapan Daihatsu Indonesia Masters tahun ini memakan biaya Rp 17 miliar. Biaya itu meningkat ketimbang tahun lalu menyusul biaya produksi yang naik.

Namun, hal itu tak akan mengurangi kenyamanan yang diberikan panitia untuk penonton. Suasana entertaiment tetap akan disajikan, meski tak sebesar Indonesia Open.

Selain itu, elemen pendukung seperti musala juga disiapkan lebih besar dan layak. Ada ruangan portable yang dibangun panitia untuk mengantisipasi membludaknya penonton yang ingin salat.

"Jadi musala yang biasa untuk ofisial, panitia, wasit, sementara musala portable untuk penonton. Kapasitasnya juga jauh lebih besar dari ruangan meski pasti ada keterbatasan kapasitas juga. Ya, bergantian lah," demikian dia.




(mcy/mrp)

Hide Ads