Non-Playing Captain Tim Davis Cup Indonesia, Febi Widiyanto, menyebut laga Indonesia vs Kenya diprediksi bakal ketat. Masing-masing tim buta kekuatan lawan.
Tim Davis Cup Indonesia siap menjamu Kenya dalam World Group II-play off 2020. Ajang ini berlangsung di Tennis Indoor Gelora Bung Karno (GBK) mulai 6-7 Maret mendatang.
Pada edisi ini, format Davis Cup mengalami perubahan. Masing-masing tim tidak akan lagi bertemu berdasarkan zona. Melainkan, setiap tim bisa bertemu lintas zona. Nantinya, sebanyak 24 tim akan bermain untuk 12 tempat di Grup Dunia II, secara seri diputuskan berdasarkan pertandingan kandang dan tandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-24 tim ini merupakan 12 tim yang kalah dari zona Grup II, 12 tim dari zona Grup III, dan empat dari Eropa dari Asia/Oceania, dan tiga dari Amerika, dan dua dari Afrika. Nantinya, 12 tim pemenang dari babak play-off akan bermain di Grup Dunia II dan 12 tim yang kalah akan bermain di Grup III dari zona kontinental yang sesuai.
Dengan format itu, tim Indonesia yang baru kali pertama bertemu Kenya mengakui cukup kesulitan menilai kekuatan tim lawan. Meski secara ranking, di atas kertas, tim Indonesia hanya beda dua trap. Indonesia berada di peringkat 65 dunia, sementara Kenya 63.
"Kalau saya bilang pertandingan besok bakal lebih kompetitif. Biasanya Davis Cup itu kami sudah tahu bakal bertemu Filipina, Thailand, pemainnya sudah ketahuan. Tapi sekarang tidak bisa begitu meski background pemain bisa dilihat di website," kata Non-Playing Captain Indonesia, Febi Widiyanto, dalam jumpa pers Davis Cup di kawasan Senayan, Rabu (4/3/2020).
"Hikmah dari format baru ini adalah kami jadi tahu kualitas Davis Cup Grup II ini karena dari berbagai zona dipertemukan. Bagi pemain juga harapannya lebih besar karena tidak hanya berkecimpung daerah Asia saja, tapi beda zona tentu beda kualitas," dia menambahkan.
Berbeda dengan Febi, kapten tim Kenya Rosemary Owino mengatakan momen perubahan format ini menjadi keuntungan buat negaranya. Timnya jadi bisa banyak menjalani pertandingan.
"Menurut saya ini sebuah keuntungan. Kami jadi bisa lebih banyak ikut turnamen. Para pemain bisa mendapat lebih banyak kesempatan main di level turnamen seperti ini," kata Rosemary.
"Tapi ini jadi jauh lebih sulit karena kami sekarang di Grup II dan tujuan kami main ini untuk memenangkan pertandingan. Kami harap bisa dapat kompetisi lebih banyak dan itu lah alasan kami bermain tenis," ujarnya.
(mcy/bay)