Praveen/Melati juara All England usai melewati duel tiga gim di final melawan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Dalam pertandingan di Birmingham Arena, Minggu (15/3/2020) malam WIB, mereka menang 21-15, 17-21, 21-8 atas wakil Thailand itu.
Dengan kemenangan ini, seperti dicatat Badmintalk, Praveen/Melati berarti belum terkalahkan di tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti di negara Eropa. Total ada 15 pertandingan yang mereka lewati tanpa tersentuh kekalahan.
Dua turnamen Eropa yang diikuti Praveen/Melati sebelum All England adalah Denmark Open 2019 dan French Open 2019. Di dua turnamen tersebut, Praveen/Melati keluar sebagai juara.
Baca juga: Praveen/Melati Juara All England 2020 |
Bagi Praveen/Melati, gelar juara All England adalah titel pertama mereka di level Super 1000. Sementara bagi Praveen, ini jadi gelar All England kedua setelah yang pertama ia raih pada 2016 bersama Debby Susanto.
"Pastinya bangga banget bisa juara di sini. Karena ini kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil. Siapa sih yang nggak mau juara All England. Semua pemain badminton kalau ditanya pasti maunya juara All England, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku," kata Melati kepada badmintonindonesia.org.
Menghadapi Dechapol/Sapsiree, Praveen/Melati yang sempat kehilangan gim kedua kemudian tancap gas di gim ketiga. Bermain menyerang di gim penentuan jadi kunci kemenangan mereka.
"Kalau dibilang menang mudah juga enggak. Mereka pasangan yang kuat. Terus di game kedua kami ada kesalahan strategi, kami terlalu banyak meladeni pukulan mereka. Game ketiga kami banyak langsung menyerang," ucap Praveen.
"Kami lebih banyak membawa mereka ke permainan kami. Bisa dilihat mereka seperti tidak berkutik. Setiap ketemu mereka pasti ramai. Poinnya pasti ramai," kata Praveen lagi.
(nds/yna)