Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan berhasrat bisa mempertahankan gelar juara dunia bersama Hendra Setiawan. Meskipun diakuinya bakal sulit.
Tahun lalu, Ahsan bersama Hendra menyegel gelar juara dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 dengan susah payah. Mereka mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, di St Jakobshalle Basel, Swiss, Agustus 2019. Pasangan gaek itu menang tiga gim 25-23, 9-21, 21-15.
Bagi mereka, kemenangan itu sekaligus menyegel koleksi gelar juara dunia untuk kali ketiga. Sebelumnya, mereka juara pada 2013 di Guangzhou, China dan 2015 di Jakarta.
Tahun depan, Kejuaraan Dunia bergulir di Spanyol, 29 November-5 Desember. Jadwal baru itu menyesuaikan agenda Olimpiade yang akan dilaksanakan pada tahun yang sama pada Juli.
Ahsan berharap bisa mempertahankan gelar prestisius tersebut bersama Hendra untuk keempat kalinya. Tapi, dia juga berusaha untuk realistis.
"Keinginan untuk mempertahankan gelar itu ada, tapi kami berpikirnya realistis saja," kata Ahsan kepada detikSport, Selasa (5/5/2020), melalui pesan singkat.
Ahsan menyadari tantangan tahun depan bakal lebih berat ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Meskipun jadwalnya sudah dibuat senyaman mungkin oleh BWF. Olimpiade dulu kemudian Kejuaraan Dunia.
Mereka akan berjuang melawan fisik dan bertambahnya usia. Ahsan akan berusia 34 tahun, sementara Hendra akan berusia 37 tahun saat kejuaraan berlangsung. Untuk itu, mereka pilih fokus satu demi satu.
"Ya, harus fokus semua karena dua kejuaraan (Olimpiade dan Kejuaraan Dunia) sama penting," tutupnya.
(mcy/aff)