Ya, setelah rekannya, Liliyana Natsir, memutuskan pensiun di awal 2018, Tontowi kemudian dipasangkan dengan pemain muda Winny Oktavina Kandow.
Bersama Winny, Tontowi diberikan kesempatan untuk bersaing dengan pasangan ganda campuran lainnya untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 19 turnamen yang diikuti, poin ranking keduanya masih jauh dari harapan tembus kualifikasi. Selain itu, mereka juga belum melampaui dua ganda campuran Indonesia yang peringkatnya lebih tinggi yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Saat promosi dan degradasi awal tahun 2020, pelatih ganda campuran Richard Mainaky melaporkan keduanya akan dipisah. Winny dikembalikan dengan Akbar Bintang Cahyono, pasangan sebelumnya.
"Situasi itu membuat Tontowi sementara itu belum ada pasangan main. Namun, PBSI tetap memberikan kesempatan kepada Tontowi, tetapi dengan status SK (Surat Keputusan) magang karena belum ada pasangan tetap," dia menjelaskan.
Susy mengakui ada rencana memasangkan Tontowi dengan Apriyani Rahayu. Tapi hal itu belum jelas karena Apriyani fokus buat persiapan Olimpiade Tokyo bersama Greysia Polii di sektor ganda putri.
Namun di tengah kondisi tersebut, PBSI tetap memberikan kesempatan pengiriman ke empat turnamen untuk Tontowi, tapi disertai target yang jelas. Apabila hasilnya baik, maka akan ada reward berupa extra try out untuk Tontowi, hal ini juga berlaku bagi semua atlet pelatnas.
Di sisi lain, sebut Susy, tahun ini PBSI harus bijak dalam mengatur prioritas hingga anggaran pengiriman pemain terutama bagi mereka yang diprogramkan untuk Olimpiade Tokyo 2020.
(mcy/cas)