Soal Jadwal Bulutangkis Dunia di Tengah Corona, Ini Langkah PBSI

Soal Jadwal Bulutangkis Dunia di Tengah Corona, Ini Langkah PBSI

Mercy Raya - Sport
Rabu, 27 Mei 2020 17:50 WIB
BIRMINGHAM, ENGLAND - MARCH 10: A shuttlecock is seen on the court in between games during Day 6 of the Yonex All England Badminton Open at NIA Arena on March 10, 2013 in Birmingham, England. (Photo by Ben Hoskins/Getty Images)
Soal Jadwal Bulutangkis Dunia di Tengah Corona, Ini Langkah PBSI. (Foto: Ben Hoskins/Getty Images)
Jakarta -

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sudah berencana menggulirkan turnamen mulai Agustus. Ini langkah Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) demi menjamin keselamatan atlet RI yang akan berlaga nantinya.

Usai menangguhkan hampir 13 turnamen mulai Mei hingga Juli karena wabah virus corona, BWF kembali menggulirkan turnamen bulutangkis dunia mulai Agustus mendatang. Total ada 22 turnamen dari level 300 hingga 1000 yang akan berlangsung hingga Desember 2020.

Mengingat pandemi virus Corona belum sepenuhnya berakhir, PBSI akan berkomuniksi dengan BWF dan kedutaan Indonesia di luar negeri demi memastikan status negara yang akan dikunjungi. Termasuk penerimaan Warga Negara Indonesia (WNI) ke negara tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak melihat travel warning-nya, maksudnya tidak melihat apakah ada perubahan atau tidak. Kami masih memakai aturan atau informasi yang dulu mereka keluarkan. Ini kan baru awal (rilis jadwal), setelah itu mungkin ada langkah konkret dan segera berkomunikasi dengan BWF," kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto kepada detikSport, Rabu (27/5/2020).

"Nah, terkait rencana kami akan ke mana saja, pasti kami akan berkomunikasi dengan perwakilan-perwakilan kedutaan di negara yang akan kami kunjungi secara konkret. Situasinya seperti apa, regulasinya seperti apa, juga keamanan dan keselamatan pemain akan lebih diutamakan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Situasi kasus positif corona di Indonesia sejauh ini memang bukan tak mungkin berdampak pada kedatangan WNI ke satu negara. "Sampai sekarang saya tidak dengar itu (pelarangan WNI datang). Mudah-mudahan saja tidak ada," harap Achmad Budiharto.




(mcy/krs)

Hide Ads