.webp)
Greysia Polii/Apriyani Rahayu akhirnya pecah telur. Mereka baru saja menjadi juara di BWF World Tour Super 1000 sejak pertama kali digabungkan.
Pencapaian itu membuat penantian lebih dari tiga tahun terwujud. Prestasi terbaik berperingkat delapan dunia itu yakni semifinal China Open 2018.
Saat itu, mimpi mereka menjejak final di BWF World Tour Super 1000 dihentikan pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi pada laga semifinal. Mereka kalah dengan skor 17-21, 21-12, 16-21 dari pasangan Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini di turnamen pembuka musim 2021, Yonex Thailand Open, Greysia/Apriyani mampu menunjukkan penampilan terbaik mereka.
Bahkan Greysia/Apriyani sukses menyingkirkan unggulan tiga Korea, Lee So Hee/Ehin Seung Chan, dalam duel rubber game yang sengit. Mereka menang 15-21, 21-15, 21-16 atas ganda putri Korea Selatan pada laga semifinal.
Laju mereka semakin tak bisa dihentikan pada partai final yang berlangsung Minggu (17/1/2021. Menghadapi tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, keduanya menang dua game langsung dalam laga sengit 21-15, 21-12.
Sampai-sampai Greysia tak bisa menyembunyikan kebahagiannya dan menangis di tengah di pelukan Apriyani.
Dengan kemenangan Greysia/Apriyani, Indonesia berhasil mengamankan satu gelar di Yonex Thailand Open 2021. Keduanya juga lolos ke BWF World Tour Finals.
Mereka menempati peringkat tiga kualifikasi HSBC Road to Bangkok Finals yang berlangsung pada 27-31 Januari.
Wakil Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, hanya mampu mencapai runner up setelah dihentikan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Mereka kalah dengan skor 3-21, 22-20, 18-21 dari pasangan Thailand.
(mcy/aff)
