Badminton World Federation (BWF) memprediksi ada enam pebulutangkis putra yang bakal menjegal para unggulan teratas di Olimpiade Tokyo 2020. Jonatan Christie termasuk di dalamnya.
Menukil laman BWF, Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), Anders Antonsen (Denmark), Chen Long (China) disebut-sebut bakal bersaing ketat di papan atas. Hal itu tak lepas dari rekam jejak atau perfoma mereka sepanjang kualifikasi Olimpiade yang dimulai sejak tahun lalu.
Hal itu juga berlaku untuk Anthony Sinisuka Ginting dan Shi Yu Qi yang juga dinilai sudah siap bersaing pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di antara nama-nama pemain tunggal putra teratas tersebut, ada enam pebulutangkis lain yang diperkirakan bakal menjadi kuda hitam dan diprediksi merusak persaingan para pemain unggulan. Siapa saja?
Lee Zii Jia (Malaysia)
Lee Zii Jia tercatat sebagai pemain tunggal putra Malaysia yang punya prestasi sip di tahun ini. Kesuksesannya menjuarai All England 2021 usai mengalahkan Viktor Axelsen di final menjadi poin tersendiri untuknya.
Pemain ranking 8 dunia itu juga dinilai memiliki kemampuan dan tekad untuk meraih medali emas di Olimpiade nanti. Kesempatan Lee Zii Jia juga besar untuk merusak persaingan karena status yang menguntungkannya dibandingkan Momota dan Axelsen, yang memiliki beban karena pesaingnya di bawahnya yang terus mengawasi.
Status itu membuat Lee Jii Zia akan lebih rileks dan malah bisa menjadi lawan yang tangguh untuk Momota dan Exelsen.
Chou Tien Chen (Taiwan)
Pebulutangkis asal Taiwan ini memang berada di peringkat 4 dunia, tapi hanya sedikit yang menganggapnya sebagai pesaing di garis depan bersama Kento Momota, Viktor Axelsen, dan Chen Long.
Menilik dari rekornya, Chou Tien Chen masih kalah jauh head to headnya dengan Momota, Axelsen, dan Chen Long yaitu 2-11, 2-13, dan 0-9.
Meskipun begitu, tak ada yang meragukan kemampuan Chou Tien Chen dalam menyerang. Sebagai salah satu pemain yang paling fit, paling konsisten, dan berpengalaman di turnamen, Chou siap memanfaatkan kesempatannya.
Baca juga: Tim Bulutangkis Olimpiade ke Jepang 8 Juli |
Jonatan Christie
Pebulutangkis asal Indonesia diprediksi akan memberikan kejutan istimewa di Olimpiade. Gelar-gelar juaranya di multievent, seperti emas Asian Games 2018, menjadi modalnya tampil di Tokyo.
Tak hanya di level multiajang, Jonatan ternyata juga berhasil menunjukkan kemampuannya bersaing dengan pemain papan atas usai sukses menjuarai turnamen single event seperti Australia Open dan tampil sebagai finalis Jepang Open dan Prancis Open.
Ng Ka Long Angus (Hong Kong)
Pebulutangkis Hong Kong ini mengawali musim turnamen tahun ini dengan tampil sebagai finalis di Thailand Open I. Ia juga menjadi finalis dalam turnamen Princess Sirivannavari Thailand Masters.
Angus mungkin bukan pemain tunggal putra yang paling banyak dibicarakan, dan tidak menonjol. Tapi ia dapat menimbulkan masalah khususnya bagi nama-nama pemain besar.
Wang Tzu Wei (Taiwan)
Selain CHou Tien Chen, pebulutangkis Taiwan yang bakal menjadi kuda hitam ialah Wang Tzu Wei.
Dalam beberapa musim terakhir, Wang sukses memperbaiki peringkatnya hingga mencapai top 10 tunggal putra teratas BWF. Dia juga termasuk pemain yang bekerja keras dan dapat menyebabkan riak dalam persaingan tunggal putra di Tokyo.
Hal itu terbukti saat BWF World Finals 2020, Ng Ka Long Angus berhasil menyingkirkan sejumlah nama besar seperti Kidambi Srikanth dan Anders Antonsen. Wang menunjukkan bahwa dirinya pantas menjadi pemain yang ditakuti.
Sai Praneeth (India)
Sai Praneeth diprediksi bisa memberikan sejumlah kejutan di Olimpiade. Hasil dia meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2019 menjadi modal besarnya. Bagaimanapun sejak itu ia memiliki hasil yang lumayan dalam semusim terakhir.
(mcy/cas)