Kevin Cordon, Kejutan Olimpiade Tokyo 2020 yang Indah

ADVERTISEMENT

Kevin Cordon, Kejutan Olimpiade Tokyo 2020 yang Indah

Afif Farhan - Sport
Senin, 02 Agu 2021 23:05 WIB
CHOFU, JAPAN - JULY 31: Kevin Cordon of Team Guatemala celebrates as he wins against Heo Kwanghee of Team South Korea during a Mens Singles Quarterfinal match on day eight of the Tokyo 2020 Olympic Games at Musashino Forest Sport Plaza on July 31, 2021 in Chofu, Tokyo, Japan. (Photo by Lintao Zhang/Getty Images)
Kevin Cordon, Kejutan Olimpiade Tokyo 2020 yang Indah (Getty Images)
Tokyo -

Siapa sangka, Kevin Cordon melaju di Olimpiade Tokyo 2020 sampai perebutan medali perunggu walau akhirnya dikalahkan Anthony Ginting. Cordon jadi kejutan yang indah!

Kevin Cordon ditaklukkan Anthony Ginting dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 nomor tunggal putra pada Senin (2/8) di Musashino Forest Plaza, Tokyo.

Ginting menang dua gim langsung dengan skor 21-11 dan 21-13. Ginting sukses di ajang Olimpiade pertamanya itu dengan membawa pulang medali perunggu.

Kevin Cordon harus berpuas diri dengan finis sebagai semifinalis di Olimpiade Tokyo 2020. Namun setidaknya, pebulutangkis asal Guatemala ini mampu mencuri perhatian dunia!

Cordon bukanlah pebulutangkis kelas atas. Rankingnya di BWF menempati nomor 59.

Di fase grup, Cordon mampu mengalahkan Ng Ka Long yang merupakan peringkat 9 dunia dari Taiwan dan Lino Munoz asal Meksiko.

Cordon lolos ke babak 16 besar dan menaklukkan Mark Caljouw asal Belanda peringkat 29 dunia, lalu menyingkirkan Heo Kwang-hee asal Korea Selatan peringkat 38 dunia.

Guatemala's Kevin Cordon plays against Indonesia's Anthony Sinisuka Ginting during their men's singles bronze medal Badminton match at the 2020 Summer Olympics, Monday, Aug. 2, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)Kevin Cordon jadi kejutan di bulutangkir nomor tunggal putra Olimpiade Tokyo (AP/Dita Alangkara)

Apa daya, dirinya dikalahkan Viktor Axelsen peringkat dua dunia di semifinal, lalu dikalahkan Anthony Ginting nomor lima dunia.

"Ginting bermain sangat cepat, sehingga saya tak mampu mengembangkan permainan. Ini hari terakhir saya di Olimpiade, saya sangat sedih," ujarnya seusai laga.

"Saya menginginkan medali tapi saya realistis dan inilah yang terjadi. Saya tidak bisa mengeluh, bagi saya tampil di Olimpiade adalah mimpi yang jadi nyata dan mencapai semifinal juga merupakan mimpi yang jadi nyata," sambungnya.

Cordon sudah mengikuti dua Olimpiade sebelumnya tahun 2008 dan 2012 dengan berakhir di fase grup dan babak 16 besar. Olimpiade 2016, dirinya harus absen karena cedera.

Guatemala's Kevin Cordon plays against Indonesia's Anthony Sinisuka Ginting during their men's singles bronze medal Badminton match at the 2020 Summer Olympics, Monday, Aug. 2, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)Kevin Cordon dan Anthony Ginting saling respek ketika laga usai (AP/Dita Alangkara)

Kevin Cordon mengucapkan rasa terima kasih kepada warga Guatemala. Namun pada akhirnya, Cordon menjadi contoh bagi warga Guatemala dan juga warga dunia, kalau kerja keras tidak pernah membohongi hasil!

"Saya rasa, orang-orang di Guatemala akan tahu kalau ketika kamu bekerja keras, berlatih keras, dan penuh kesabaran maka hal-hal yang kamu impikan akan tercapai," paparnya.

"Saya datang ke Olimpiade dengan suka cita dan menikmatinya, terima kasih semuanya," tutupnya.

(aff/rin)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT