Pelatih Jepang Park Joo Bong menyebut kepercayaan diri Kento Momota belum sepenuhnya kembali. Penampilannya di Piala Sudirman 2021 indikatornya.
Jepang untuk kali ketiga dalam empat edisi terakhir Piala Sudirman kembali keluar sebagai runner up. Momota termasuk salah satu atlet yang gagal menyumbangkan poin untuk Jepang.
Berlaga di partai ketiga di nomor tunggal putra final kejuaraan beregu campuran, ia tak mampu menundukkan perlawanan tunggal China, Shi Yu Qi. Momota takluk dalam laga tiga gim 13-21, 21-8, 12- 21 dari Shi Yu Qi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil itu pun membuat Jepang kembali tertinggal 1-2, setelah sebelumnya Akane Yamaguchi sukses mengimbangi poin China 1-1. Akane menang atas Chen Yu Fei dengan skor 21-19, 21-16.
Sampai akhirnya, Jepang kembali gagal menyamai skor setelah ganda putri dan ganda campurannya juga kalah. Final antara Jepang dan China berakhir 1-3.
Meskipun kalah, Park Joo Bong sejatinya senang karena torehan itu diraih meskipun tidak dalam kondisi full team.
Nah, mengenai Kento Momota, ia menyadari bahwa atletnya belum sepenuhnya kembali. Selain fisik yang terlalu lelah, faktanya kepercayaan Kento juga belum kembali.
"Sebenarnya sebelum final lawan China kami bertanya kepadanya apakah bisa bermain atau tidak, dilihat dari segi kondisi fisiknya. Tapi karena dia adalah kapten sehingga Kento memiliki tanggung jawab itu dan ingin bermain. Jadi kami masukkan dalam tim (melawan China)," kata Park Joo Bong dalam laman BWF.
"Tapi ternyata Shi Yu Qi tahu Momota lelah. Ketika Shi Yu Qi bermain dengan kecepatan yang sangat tinggi Momota kesulitan untuk mengimbangi dan berakhir kalah," kata Joo Bong.
Kento Momota sebelumnya sempat mengalami kecelakaan usai berlaga di Malaysia Masters 2020. Mobil yang ditumpanginya menabrak truk di jalan tol Serdang, Selangor, Malaysia, dalam perjalanan menuju ke bandara pada Januari 2020.
Sopir mobil yang membawa Momota, Bavan Nageswarau, tewas di tempat kejadian. Sementara Momota dan tiga penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kondisi itu membuat Momota menepi nyaris setahun. Ia sempat kembali pada Kejuaraan Nasional pada Desember 2020 dan menjadi juara.
Pada awal 2021, Momota sempat dipersiapkan untuk mengikuti Asian Leg di Thailand, tapi gagal karena ia terkena virus COVID-19.
Atlet berusia 27 tahun itu baru benar-benar kembali di turnamen internasional yaitu All England. Tapi kalah di perempatfinal oleh Lee Zii Jia (Malaysia). Sampai akhirnya, ia menjadi andalan di Piala Sudirman 2021 yang berlangsung di Vantaa, 26 September sampai 3 Oktober.
"Jadi saat ini baik fisik maupun psikologisnya belum sepenuhnya memulihkan kepercayaan dirinya. Dia sudah dapat kepercayaan dirinya tapi masih perlu beberapa cara lain untuk benar-benar mendapatkan kepercayaan dirinya secara penuh," ujarnya.
Sehubungan itu, lawan juga sudah mulai membaca apa yang menjadi kelebihan permainan juara dunia 2019 Basel tersebut.
"Sepertinya sekarang setiap lawan tahu Momota adalah targetnya dan mereka telah menganalisisnya dengan baik. Jadi dia harus mengubah taktik dan game plan," kata Park Joo Bong.
"Kali ini Shi Yu Qi dan Chou Tien Chen adalah rival berat dan tentu saja termasuk Viktor (Axelsen) dan Anders (Antonsen), serta Heo Kwanghee (Korea). Jadi sepertinya ada lebih banyak saingan sekarang."
"Sementara itu dibandingkan dengan mereka, Momota masih belum dalam kondisi terbaiknya seperti dulu," ujarnya.
(mcy/cas)