Gelar itu pun kian dirasa istimewa oleh pemain ranking 5 dunia itu karena merupakan pembalasan atas tunggal Korea Selatan, An Seyoung.
Di babak semifinal Piala Uber 2020, Akane menjadi satu-satunya wakil Jepang yang kalah saat menghadapi An Seyoung. Meskipun akhirnya, Negeri Matahari Terbit menang 3-1 dari Korea Selatan dan memastikan tiket final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya di satu sisi karena saya kalah telak sehingga saya harus melatih tidak hanya strategi tapi juga membangun kembali emosi saat di final (Denmark Open). Meskipun dia lebih muda tapi saya adalah penantangnya dan itu membuat saya bermain lebih baik," ujarnya.
Meskipun akhirnya meraih gelar kembali, Akane menyebut Denmark Open bukanlah gelar terbesarnya sepanjang karier. Hanya karena pertama kali dihadiri penonton setelah pandemi COVID-19 sehingga turnamen ini penting untuknya.
"Ini adalah pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama saya bermain di depan penonton. Karena itu, saya merasakan pentingnya dan kegembiraan bisa bermain fi stadion yang penuh dengan orang-orang. Seluruh proses ini benar-benar menyenangkan dan saya merasa bersyukur untuk hal itu," ujar Akane.
(mcy/krs)