Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dianggap masih yang terbaik di Indonesia, walaupun kini sedang melewati masa-masa tak mulus.
Praveen/Melati tampil mengecewakan di laga pertama Indonesia Masters 2021. Unggulan kedua tersebut kalah straight game, 11-21 dan 20-22 dari ganda nonunggulan, Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki, asal India.
Kekalahan itu meningkatkan sorotan ke Praveen/Melati, yang belum lagi juara sejak All England 2020. Komunikasi keduanya dinilai tak berjalan baik dalam beberapa turnamen terakhir dan terlihat di pertandingan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto menyebut Praveen/Melati masih yang terbaik di Indonesia, tapi mesti bisa mengatasi berbagai persoalan. Selain masalah antara keduanya, Praveen/Melati juga harus bisa menghadapi tekanan dan beban yang diletakkan di pundak mereka.
"'Kalau kalian udah jadi pasangan terbaik di Indonesia, kalian udah juara All England, otomatis beban itu pasti ada. Kita pasti tuntut kalian juara'. Pasti, dari PBSI juga begitu," kata Nova Widianto kepada para wartawan, Kamis (18/11/2021).
"Jadi harus diatasi, harus dilewati, jangan terus beban, maunya cuma ya relaks, tanpa beban, bisa juara. Pasti enggak bisa begitu. Kalau mau jadi pemain dunia, pemain top, harus melawan itu semua. Enggak bisa cuma 'Jangan kasih tegang, jangan kasih beban dong, kalau gitu saya enggak bisa main'," imbuhnya.
Praveen/Melati masih ditunggu tiga turnamen lagi, jika memang memenuhi kualifikasi. Masih ada Indonesia Open, BWF World Tour Finals, dan Kejuaraan Dunia 2021.
Nova pun yakin Praveen/Melati bisa jauh lebih baik lagi dan jadi kampiun di dunia badminton. Langsung simak di halaman berikutnya.