BATC 2022: Christian Adinata Ubah Tegang Jadi Menang!

BATC 2022: Christian Adinata Ubah Tegang Jadi Menang!

Mercy Raya - Sport
Kamis, 17 Feb 2022 16:55 WIB
BATC 2022, Christian Hadinata
Christian Adinata. Foto: Dok. PP PBSI
Jakarta -

Tunggal putra Indonesia Christian Adinata bersyukur mampu membawa Merah Putih menang atas Korea Selatan di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2022. Ia menang setelah sempat tegang.

Christian menjadi penentu kemenangan di pertandingan Indonesia versus Korea Selatan yang berlangsung di Selangor, Malaysia pada hari Kamis (17/2/2022).

Hal itu tak lepas dari hasil sebelumnya. Indonesia, yang membuka kemenangan di partai pertama melalui penampilan Chico Aura Dwi Wardoyo, kemudian kalah dalam dua partai berikutnya. Situasi itu pun membuat Indonesia tertinggal 1-2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin kemudian membuat Merah Putih menyamakan kedudukan setelah meraih kemenangan. Skor Indonesia vs Korea Selatan menjadi 2-2.

BATC 2022, Leo Rolly Carnando/Daniel MarthinAksi Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Foto: Dok. PP PBSI

Hasil di partai keempat itu menjadi motivasi tersendiri bagi Christian. Terbukti, dia berhasil menjawab tantangan tersebut. Menghadapi Jeong Min Sun, pemain ranking 203 dunia itu menang dengan skor 21-19, 11-21, 21-17.

ADVERTISEMENT

"Tadi start di gim pertama kurang bagus dan banyak kesalahan sampai ketinggalan 3-11. Tetapi makin lama feeling saya bisa kembali. Saya pelan-pelan bisa mengejar dan akhirnya menang," katanya menyoal jalannya pertandingan," kata Christian dalam rilis PBSI, Kamis (17/2/2022).

"Puji tuhan bisa menyelesaikan pertandingan dan tak ada cedera. Senang bisa main maksimal dan menyumbangkan poin, meski tegang tapi akhirnya bisa mengatasi," ujarnya.

Pram/Yere Kecewa Tak Bisa Sumbang Poin bagi Indonesia vs Korsel

Sementara itu, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mengaku kecewa setelah gagal menyumbangkan angka. Mereka menyerah kepada Jin Yong/Na Sung Seung, 10-21, 19-21 usai bermain 31 menit.

"Kecewa tak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Setelah gagal saat lawan Hong Kong, kami kini kalah lagi. Yang pasti saya mendapat banyak pelajaran saat pertama kali di BATC ini. Ternyata tekanan mental main di beregu itu berbeda dengan di kejuaraan perorangan," sebut Yeremia.

Setelah kalah jauh di gim pertama, pada gim kedua Pramudya/Yeremia sebenarnya sudah mulai menemukan bentuk permainan. Mereka bisa mengejar hingga angka 19-20. Namun, kesalahan Pramudya yang tak mampu menyeberangkan shuttlecock, mengakhiri laga.

"Kekalahan tadi, terus terang karena kami belum bisa beradaptasi dengan lapangan dan shuttlecock. Atmosfernya belum dapat. Kami juga kurang tenang dan bernapsu untuk segera dapat poin agar menang. Kami bermain terlalu menggebu-gebu," kata Yeremia.

Hal serupa diungkapkan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay yang dikalahkan Kim Joo Wan di partai ketiga. Meski sudah berjuang, Ikhsan harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 18-21, 14-21.

"Tadi saya kurang konsisten saja. Pada gim pertama sempat bisa unggul, namun saya kemudian banyak melakukan kesalahan. Di gim kedua, juga sudah terlalu jauh ketinggalannya," tutur Ikhsan.

(mcy/krs)

Hide Ads