Perjuangan demi meraih cita-cita harus dilalui pebulutangkis Ade Resky Dwicahyo. Ia rela pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Azerbaijan demi bisa masuk Timnas.
Ya, Ade merupakan salah satu pemain yang membela Azerbaijan di Indonesia Masters 2022 yang berlangsung di Istora, mulai 7 sampai 12 Juni.
Ini merupakan pertandingan pertamanya yang digelar di Istora. Ia sangat antusias bisa main di venue yang terkenal dengan magisnya bagi para pebulutangkis dunia tersebut. "Ini pertandingan pertama saya di Istora jadi antusias banget. Dulu kan di klub sempat nonton-nonton dan sekarang bisa main di sini," kata Ade kepada pewarta usai tanding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak mudah bagi Ade untuk bisa tampil bersaing dengan para pemain top dunia di Indonesia Masters. Ia harus pindah warga negara untuk dapat masuk Tim Nasional.
Ade diketahui merupakan pebulutangkis kelahiran Indonesia. Ia bahkan pernah menjadi atlet yang membela klub bulutangkis Exist selama enam tahun sejak 2011 hingga 2017. "Saya enam tahun di klub Exist. Kemudian coba masuk Pelatnas tapi tidak masuk karena yang diambil Chico (Aura Dwi Wardoyo) karena satu angkatan 1998," ujarnya.
Pemain kelahiran 13 Mei 1998 ini pun memutuskan untuk melanglang buana, sebelum kemudian ia bertemu salah satu pelatih Azerbaijan yang tengah melakukan talent scouting di Indonesia.
"Jadi pelatih mereka itu ke Indonesia untuk mencari pemain berbakat. Dia akhirnya mengambil saya," tuturnya.
Memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan pun bukan perkara mudah bagi Ade. Ia harus berpikir keras selama empat bulan, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Negera Ibu Kota Baku tersebut.
"Satu karena mereka memastikan saya masuk Tim Nasional. Mereka tawarkan seperti di Indonesia, turnamen dibiayai, alhamdullilah mereka mendukung lah. Saya juga masih muda," ujarnya.
"Enggak terlalu pengaruh sih sama keluarga. Cuma saya saja mau atau enggak? karena sudah ditawari dan ada kontrak lain lain."
Keputusan Ade untuk pindah boleh jadi cukup tepat. Setelah bergabung pertama kali pada 2018, prestasi Ade di sektor tunggal putra dan ganda putra cukup moncer. Ia tercatat sebagai Zambia International, Botswana International, Bahrain International, dan Egypt International, dan Belarus International 2018. Pada tahun berikutnya, ia juga menjadi juara Cameroon International 2019, dan Egypt International 2019.
Di sektor ganda putra, Ade yang berpasangan dengan Azmy Qowimuramadhoni berhasil mengantongi lima gelar pada tahun pertamanya bergabung dengan Azerbaijan. Mereka menjuarai South Africa International, Zambia International, Botswana International, Bahrain International, Egypt International, dan Belaris International.
Saat ini, Ade juga menempati peringkat 81 dunia untuk tunggal putra, dan 219 untuk ganda putra. Ade pernah menempati posisi terbaik dengan berada di peringkat 71 dunia pada Maret 2020.
Sayangnya, Ade memang tak bisa melangkah lebih jauh di Indonesia Masters kali ini. Ia tersingkir pada babak kualifikasi kedua tunggal putra. Setelah menang dari Panji Ahmad Maulana 21-17, 21-18, Ade kemudian kalah dari tunggal Malaysia Soong Joo Ven dengan skor 15-21, 11-21.
"Dari federasi tidak ada target. Cuma kasih yang terbaik saja dan main maksimal. Soalnya saya mau naikkan peringkat supaya bisa main super series," kata Ade.
Tonton Video: Indonesia Masters 2022: Hendra/Ahsan Lolos ke Babak 16 Besar