PP PBSI melakukan evaluasi jelang tutup tahun 2022. Langkah ini sekaligus sebagai persiapan menghadapi tantangan yang lebih besar pada tahun depan, yaitu kualifikasi Olimpiade Paris.
Evaluasi itu dibahas dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI 2022 di Pelatnas PBSI, Cipayung, pada 15-17 Desember ini.
Pada kesempatan tersebut, peserta tak hanya mengavaluasi kinerja organisasi bulutangkis nasional sepanjang tahun ini, namun sekaligus mempersiapkan program kerja pada tahun depan yang tantangannya jauh lebih berat seiring dengan melandainya pandemi COVID-19.
"Kita menggelar Mukernas di sini, di Pelatnas PBSI, di rumah besar bagi keluarga besar bulutangkis Indonesia. Bulutangkis harus tetap menjadi olahraga kebanggaan bangsa Indonesia untuk saat ini dan selamanya. Semoga segala permasalahan yang menghambat akselerasi prestasi bulutangkis bisa dipecahkan secara bersama-sama di sini," kata Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna dalam rilis PBSI.
Melalui forum Mukernas ini pula, kata Agung, para peserta dapat bersama-sama membahas berbagai hal untuk peningkatan prestasi bulutangkis. Tak hanya di panggung dunia tetapi juga menggairahkan pembinaan di daerah.
Seperti diketahui, sepanjang tahun 2022, PBSI telah meraih 41 gelar juara di level internasional. Pencapaian ini bisa untuk menjadi modal menghadapi persaingan tahun depan.
"Saya mengharapkan, selama berlangsung, Mukernas tetap bisa guyub. Kalau ada hal-hal yang harus disampaikan secara kritis, bisa kita bicarakan di sini. Seluruh peserta bisa menyalurkan aspirasi dan uneg-unegnya. Mari kita bersama-sama mencari solusi terbaik demi kemajuan prestasi bulutangkis Indonesia," tambah Agung.
Mukernas PBSI 2022 diikuti 34 Pengurus Provinsi. Selama tiga hari, banyak hal yang disampaikan oleh pengurus provinsi. Mulai dari soal prestasi, organisasi, pertandingan dan perwasitan, keabsahan, perlunya standar kepelatihan yang seragam di daerah, persiapan Pra-PON, hingga penerapan sports science.
Wakil Ketua II PP PBSI Eduart Wolok, yang menjadi Ketua Sidang, mampu memimpin jalannya Mukernas dengan lancar, demokratis, dan penuh kekeluargaan. Semua daerah secara kritis bisa menyampaikan saran, ide, dan masukannya.
Mengenai penerapan soal sports science, usulan dari Sumatra Barat, mengharapakan PP PBSI bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi dan universitas yang ada di berbagai daerah. "Dengan sarana yang dimiliki di masing-masing kampus, hal ini akan memudahkan PBSI dalam melakukan sosialisasi penerapan sports science di daerah-daerah," sebut Dr. Donie dari Pengprov Sumatera Barat.
Dari Sulawesi Tenggara mengusulkan agar kejuaraan nasional, baik beregu antarklub dewasa maupun perseorangan taruna diterapkan adanya pembagian divisi.
"Dengan adanya pembagian divisi, saya kira kesempatan daerah-daerah di luar Jawa untuk unjuk kemampuan lebih terbuka. Kalau melawan tim Jawa, kami pasti sudah kalah lebih dulu. Dengan begitu, bagi tim luar Jawa akan bisa bersaing lebih kompetitif dengan daerah yang setara kekuatannya," kata Dr. Bariun dari Pengprov PBSI Sultra.
Ketika menutup Mukernas, Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta pun menyatakan siap melaksanakan hasil-hasil Mukernas. Ide dan saran dari peserta menjadi masukan berharga bagi PP PBSI.
"Terima kasih segala masukan dan saran dari peserta Mukernas. Kami siap melaksanakan hasil-hasil Mukernas demi kejayaan prestasi bulutangkis Indonesia," sebut Alex.
(mcy/krs)