Indra Widjaja senang dan bangga dapat kembali bergabung dengan Pelatnas PBSI. Ia pun berharap dapat memberikan hasil terbaik demi kemajuan sektor tunggal putri Indonesia.
Indra Widjaja secara resmi diperkenalkan PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (1/3/2023). Pelatih kelahiran Cirebon, 16 Maret 1974 itu terlihat tengah memberikan arahan kepada Gregoria Mariska Cs di lapangan Pelatnas pada 1 Maret ini.
Kehadirannya pun cukup menarik karena Indra sebelumnya merupakan pelatih sektor tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, sejak Februari hingga November 2022. Jauh sebelum itu, ia juga melatih di Korea Selatan pada 2013-2016, kemudian bergabung dengan Timnas Malaysia pada 2016-2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra Widjaja sendiri tercatat menjadi pemain bulutangkis Pelatnas PBSI sejak 1992 hingga 2000.
Lantas seperti apa pendapat Indra setelah menjadi pelatih pertama di PBSI. Berikut wawancara detikSport dengan sejumlah media di Cipayung:
Kesan pertama kali kembali ke pelatnas?
Indra: Pertama saya kembali ke PBSI setelah sekian tahun di luar. Ini rumah saya yang dulu pernah saya tinggalin lama sekali memori banyak sekali di sini. Sekarang saya kembali, perannya beda sebagai pelatih. Terima kasih PBSI mempercayakan saya untuk menangani jadi pelatih di PBSI. Terima kasih kepercayaannya.
Saya bangga dan senang finally saya bisa bergabung lagi di PBSI. Semoga dengan kehadiran saya bisa memberi kontribusi yang positif, memberi aura yang positif, pastinya untuk kemajuan tunggal putri dan PBSI keseluruhan.
Bagaimana awalnya sampai bisa berkerja sama dengan PBSI? Dan siapa yang menawarkan sebagai pelatih?
Indra: Saya rasa kita sama-sama tahu. Di dunia bulu tangkis kan kita ketemu. Cuma kemarin setelah saya berpisah dengan Lee Zii Jia, ya tawaran itu ada datang dari beberapa, PBSI, dan beberapa yang lain juga. Tapi setelah saya selesai di sana, saya hubungi lagi PBSI dan lainnya, dan akhirnya kita ada kesepakatan saya gabung di sini.
Kapan tepatnya Anda bergabung?
Indra: Tepatnya hari ini. Kemarin saya hubungi PBSI, saya bilang saya siap, karena pembicaraan sudah ada, penawaran sudah ada sebelumnya. Jadi kemarin saya putuskan oke hari ini saya masuk.
Apa yang membuat Anda mantap bergabung dengan PBSI?
Indra: Saya rasa ini tantangan dan pilihan saya pasti sudah saya pertimbangkan segala aspeknya. Bagi saya bisa bergabung di PBSI adalah suatu kehormatan. Minimal apa yang saya punya, saya harap bisa ada sumbangsih untuk negara saya sendiri.
Selama ini, 10 tahun ya, saya berhikmat untuk Korea, untuk Malaysia, dan terakhir profesional Malaysia (Lee Zii Jia). Apa yang saya miliki, saya berikan untuk atlet-atlet di luar sana. Saya harap apa yang saya punya bisa bermanfaat untuk atlet negara kita sendiri.
Berapa lama Anda dikontrak PBSI?
Indra: Pembicaraan itu saya rasa pembicaraan saya dan PBSI. Tugas saya di sini yang penting saya mencoba berbuat maksimal apa yang saya bisa untuk membantu sekarang tunggal putri.
Apa tantangan terbesar Anda untuk sektor tunggal putri?
Indra: Seperti yang kita tahu di Indonesia tunggal putri masih di belakang sektor lainnya. Tantangan berat bagi saya itu yes. Tapi bukan berarti tangan ini justru terbalik, dengan tantangan ini kita akan buktikan, kita coba segala upaya. Saya berusaha untuk menaikkan level tunggal putri. Tantangan ini hanya bisa dijawab dengan berjalannya waktu. Kita akan usahakan dan jawab itu semua.
Apa yang menjadi target terdekatnya?
Indra: Masalah target dan planning saya belum bisa ngomong sekarang, karena baru hari ini dan belum tahu betul gambarannya di dalam seperti apa.
Planning sudah berjalan juga kan tidak bisa saya cut begitu saja, semuanya harus berjalan dulu. Minggu depan ada yang berangkat ke Jerman dan All England. Dari itu saya butuh waktu dan perlu adaptasi juga, mengenal anak-anak lebih jauh, adaptasi dengan kolega pelatih, dengan Rionny Mainaky, coach Herli Djaenudin. Lebih pada saya menyesuaikan dulu di sini apa, yang ke depannya bisa jadi masukkan dan latihan-latihan yang baru itu mungkin butuh waktu.
Kesan pertama Anda melatih tunggal putri?
Indra: Kita sebetulnya sudah sama-sama kenal jadi tak begitu canggung, apalagi sama pelatih, teman-teman semua sudah orang lama. Saya ini stok lama yang balik lagi.
Anak-anak yang junior mungkin belum banyak yang kenal. Tapi temen-teman security semuanya lebih banyak yang saya kenal. Saya rasa tadi blend cukup bagus, hanya beberapa pemain junior belum begitu kenal saya, saya juga belum banyak ketemu. Saya rasa tidak masalah.
Lantas pada hari pertama bertugas, apa yang mungkin dapat diperbaiki?
Indra: Belum. Saya hanya sedikit saja, enggak sesimpel itu, saya perlu waktu. Kita ada tujuh orang tunggal putri, pastinya kita tahu tiap orang punya karakter kelebihan dan kekurangan. Ini yang saya perlu lebih dekat dengan mereka.
Apa ada tugas khusus dari PBSI terkait meloloskan tunggal putri ke Olimpiade?
Indra: Pembicaraan itu pasti ada. Target-target itu jadi target saya juga. Kita akan berusaha yang terbaik untuk tunggal putri. Pastinya semua kerja keras yg akan kita buat ga akan instan. Kita perlu waktu. Untuk pembenahan dan latihan. Kita perlu waktu untuk pembuktian itu.
Menurut Anda apa yang membedakan melatih tunggal putra dengan tunggal putri ?
Indra: Tunggal putri saya lebih banyak memang di tunggal putra. Tunggal putri saya rasa saya harus lebih mengenal karena saya sudah jadi bapak, sudah jadi suami. Saya harus lebih mendalami mereka. Lebih kenal. Saya maunya sih kita lebih blend, coach pelatih dan pemain yes tapi kalau kita lebih membaur, saya rasa akan lebih baik.
Tonton juga Video: Inilah Aksi Atlet Ganda Putri Pada Semi Final Sirnas A Kota Bandung 2023