PP PBSI kembali ditinggal oleh pelatihnya terhitung per 1 Maret 2023. Flandy Limpele tak lagi menahkodai ganda campuran pratama.
Flandy kini bergabung dengan Timnas Hong Kong dengan durasi kontrak selama dua tahun. Eks pelatih yang pernah membawa Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 itu diharapkan mampu membawa atlet-atlet bulutangkis Hong Kong lolos ke Olimpiade Paris pada 2024.
Akan tetapi jauh sebelum Flandy, PP PBSI terutama era kepemimpinan Agung Firman juga telah kehilangan empat pelatih terbaiknya. Mulai dari Richard Mainaky, Hendry Saputra, Chafidz Yusuf, serta Nova Widianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Richard menyampaikan pengunduran diri kepada PBSI pada September 2021. Kariernya di Pelatnas bulutangkis sebagai pelatih bertangan besi ganda campuran dirasa sudah cukup. Bahkan, niatan itu sudah ia ingin lakukan setelah Olimpiade 2020. Namun karena pandemi COVID-19, rencana itu sempat tertunda.
Sampai akhirnya, kakak kandung dari Rexy dan Rionny Mainaky itu benar-benar berhenti dan memutuskan fokusnya untuk keluarga, serta menjalankan usaha kuliner d Manado bersama istri dan anaknya.
Setelah Richard, pelatih yang juga tak lagi terikat kerja sama dengan PBSI ialah Hendry Saputra. Eks pelatih tunggal putra Indonesia di Pelatnas Cipayung itu menyelesaikan kontraknya pada Desember 2021 dan tak mendapatkan perpanjangan masa kerja dari PBSI.
Selama melatih Anthony Ginting Cs, Hendry tak hanya berhasil mengantarkan atletnya masuk top ten dunia. Tapi berbagai prestasi berhasil atletnya persembahkan. Sebut saja saat Ginting meraih gelar di China Open 2018, dan medali perunggu di Olimpiade 2020.
Dia juga berhasil mengantarkan Jonatan Christie menjadi juara Asian Games 2018, dan terakhir Piala Thomas 2020.
Selain Richard dan Hendry, asisten pelatih ganda putri Chafidz Yusuf juga keluar dari Pelatnas PBSI. Ia tak diperpanjang oleh induk organisasi bulutangkis nasional tersebut pada Januari 2022.
Sejak didapuk sebagai asisten pelatih ganda putri pada 2018 lalu, ia telah membantu pelatih kepala ganda putri Eng Hian mengantarkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Bahkan mencatatkan sebuah sejarah.
Malah jauh sebelum melatih ganda putri, Chafidz lebih dulu terjun di sektor ganda putra sejak 2012-2017. Ia pula yang membentuk Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ketika masih junior.
Terakhir ialah Nova Widianto. Berangkat dari atlet dan peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir, Nova tercatat pernah menjadi asisten Richard Mainaky, dan kemudian menjadi pelatih kepala untuk sektor ganda campuran.
Di tangan Nova, ganda campuran Indonesia mulai menunjukkan tajinya. Ia sukses membawa para atletnya menembus top 15 dunia. Ia juga berhasil membawa Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati menjadi juara Hylo Open 2022.
Akan tetapi, Nova kemudian menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih kepala ganda campuran di Pelatnas PBSI dalam surat yang ditandatanganinya 1 Desember 2022.
Ia lantas direkrut Asosiasi Bulutangkis Malaysia untuk menukangi skuad mixed double di Negeri Jiran dengan kontrak selama dua tahun.
(mcy/cas)