Persiapan Oke, Pebulutangkis Indonesia di Tur Eropa kok Banyak Cedera?

Persiapan Oke, Pebulutangkis Indonesia di Tur Eropa kok Banyak Cedera?

Mercy Raya - Sport
Selasa, 28 Mar 2023 19:21 WIB
Indonesias Mohammad Ahsan (C) is helped up after falling during the mens doubles final with Indonesias Hendra Setiawan against Indonesias Fajar Alfian and Indonesias Muhammad Rian Ardianto at the All England Open Badminton Championships at the Utilita Arena in Birmingham, central England, on March 19, 2023. (Photo by Oli SCARFF / AFP) (Photo by OLI SCARFF/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/OLI SCARFF
Jakarta -

Indonesia belum mendapatkan hasil yang sepenuhnya memuaskan dari dua turnamen Eropa sementara ini. Alih-alih berlimpah gelar, sejumlah pemainnya justru mengalami cedera.

PBSI diketahui menyiapkan para pemainnya mengikuti empat turnamen di Eropa. Dimulai dari All England, Swiss Open, Spain Masters, dan Orleans Masters. Dari keempatnya, yang sudah diketahui targetnya ialah All England. PBSI mencanangkan dua gelar dari sektor putra baik tunggal maupun ganda.

Sayangnya, dari dua gelar yang diharapkan di All England, Merah-Putih hanya mampu mempertahankan emas ganda putra, melalui ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Swiss Open, tak lebih baik. Tak satu pun wakil Indonesia mampu merebut gelar, bahkan lolos final. Dua wakil Indonesia yang menjadi harapan usai lolos semifinal, Gregoria Mariska Tunjung dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terhenti di semifinal.

Khusus Apri/Fadia, mereka memutuskan mundur di babak empat besar karena kondisi bahu bagian kanan Apriyani yang mengalami cedera. Alhasil, perjuangan mereka pun otomatis terhenti.

ADVERTISEMENT

Tapi jauh sebelum itu, tidak hanya Apriyani saja yang mengalami persoalan cedera. Tercatat ada tiga pebulutangkis Indonesia yang mengalami hal sama.

Mohammad Ahsan cedera lutut kiri saat tampil di final All England, Chico Aura Dwi Wardoyo pada ankle kaki bagian kiri saat tarung di babak pertama Swiss Open, serta Rinov Rivaldy mengalami sakit pada bagian tangan kanannya saat bermain di perempatfinal Swiss Open.

Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky tak menepis ikut menyoroti persoalan yang dialami para atletnya tersebut. Ia bahkan heran karena selama di Jakarta persiapan para pemainnya cukup baik.

"Yang menjadi catatan saya adalah banyaknya pemain yang cedera. Chico cedera pada ankle kaki, Rinov di tangan, sementara Apriyani di bahu. Ketika dalam persiapan di Jakarta, mereka semua dalam kondisi baik dan fit," kata Rionny dalam keterangan tertulisnya.

"Apakah cedera ini terjadi karena intensitas pertandingan yang dijalani pemain yang demikian tinggi sejak All England lalu atau bagaimana, tentu akan kita cari akar permasalahannya bersama dokter dan pelatih," tuturnya.

Terlepas dari cedera, eks pelatih kepala Timnas Jepang ini juga sebetulnya tak puas dengan hasil penampilan pemainnya, terkhusus di Swiss Open. Indonesia nirgelar.

Padahal di Swiss Open 2022, Indonesia mampu meraih dua gelar dari tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

"Secara umum, saya tentu tidak puas karena tidak ada titel juara yang bisa direbut pemain Indonesia dari turnamen Swiss Open tahun ini. Padahal, tahun lalu masih ada dua gelar yang kita raih," sebut Rionny.

"Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah tampil maksimal hingga ke semifinal. Sayang, Apri harus mundur karena cedera bahu. Sedangkan Gregoria tidak bisa memanfaatkan kesempatan terbuka untuk lolos ke final," lanjutnya.

Gregoria di semifinal Swiss Open takluk dari wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong lewat rubber game 21-18, 13-21, 17-21.

"Gregoria sebenarnya ada peluang. Sayang di poin-poin tua gim ketiga malah banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan. Seandainya, dia bisa lebih fokus dan bisa me-manage pikirannya, hasilnya bisa lain," Rionny menjelaskan.

"Dia memang harus lebih pintar menguasai lapangan. Kalau tidak banyak membuat kesalahan, lawan pun juga kesulitan untuk mengalahkan Gregoria."

"Seandainya Gregoria bisa menang dan lolos ke final, kans juara juga bertambah besar. Motivasinya pasti juga akan naik. Dan hasil bagus di Swiss ini tentu akan membawa pengaruh yang positif saat dia melanjutkan pertandingan ke Spanyol," kata Rionny.

Rionny lantas berharap di Spain Masters yang dimulai pada Selasa (28/3) ini bisa meraih hasil terbaik.

"Setelah gagal di Swiss, saya harapkan para pemain bisa kebih fokus ke turnamen berikutnya di Madrid, Spanyol. Lupakan kegagalan dan konsentrasi untuk tampil lebih bagus lagi untuk bisa menjadi juara di Spanyol, pekan depan," saudara kandung Richard dan Rexy Mainaky ini mengharapkan.

Lihat juga Video: Inilah Aksi Atlet Ganda Putri Pada Semi Final Sirnas A Kota Bandung 2023

[Gambas:Video 20detik]



(mcy/aff)

Hide Ads