2 Perubahan yang Bakal Dibawa Indonesia untuk Badminton Asia

2 Perubahan yang Bakal Dibawa Indonesia untuk Badminton Asia

Mercy Raya - Sport
Rabu, 12 Apr 2023 13:30 WIB
Jakarta -

Indonesia menempatkan tiga calonnya untuk masuk dalam jajaran kursi-kursi strategis di Badminton Asia Confederation, atau yang biasa disebut Badminton Asia saja. Jika sukses terpilih, dua hal besar ini yang bakal Indonesia lakukan demi kemajuan bulutangkis Asia.

Badminton Asia akan menggelar pemilihan untuk lima jabatan yaitu president, vice president, sekretaris jenderal, treasurer, dan satu posisi untuk kontinental representatif BWF. Acara itu akan berlangsung bersamaan dengan Annual General Meeting di Dubai, UAE, pada 29 April, pukul 10.00 waktu setempat.

Rencananya ada 43 negara yang akan mengikuti pemilihan tersebut dengan sistem voting yaitu 1 negara, 1 suara. Indonesia menunjuk tiga calon terbaiknya untuk masuk dalam jajaran tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad Fadil Imran untuk posisi Vice President, Anton Subowo untuk posisi sebagai Continental Representation to BWF, dan Armand Darmadji untuk bersaing di kursi Sekretaris Jenderal Badminton Asia.

Andai terpilih, Armand yang juga merupakan Ketua Komisi Pengembangan Komersial PP PBSI, mengatakan akan mengembangkan Badminton Asia secara baik.

ADVERTISEMENT

"Memang kita ini pada saat dicalonkan, kami datang ke sana bukan cuma dengan nama. Karena PBSI di era kepemimpinan saat ini, kami mendapatkan tugas cukup berat bagaimana mengubah PBSI menjadi muda, energik, sport entertainment, kita mendapatkan tugas tersebut. Tentu dalam hal ini kami akan mencoba membawa kepada Badminton Asia," kata Armand kepada detikSport di Pelatnas PBSI.

"Karena secara soal penyiaran, itu pun orang kadang agak sulit. Kalau dengan ada orang yang punya internet mungkin orang akan mudah, tapi yang orang yang masih menggunakan tv digital itu akan repot. Itu yang ingin kami ubah juga bagaimana caranya, sistem dibuat lebih baik, sehingga penonton yang ingin menyaksikan bulutangkis lewat tv digital, bisa menikmatinya di rumah," dia menjelaskan.

"Nah itu yang ingin kami upgrade, itu yang kami ingin bawa pengalaman di Indonesia melalui PBSI kepada Badminton Asia. Kami ingin menularkan hal positif lah, semoga dengan apa yang sudah jalan di federasi PBSI ini bisa kita bawa ke Badminton Asia. Itu satu kebanggaan, jadi jika kita bisa membawa hal tersebut, mereka akan melihat Indonesia advance di dalam pengembangan bulutangkisnya sendiri," tambahnya.

Sehubungan itu, Armand mengatakan, bukan tak mungkin juga bisa membawa Badminton Asia ke arah yang lebih prestisius, selayaknya BWF saat ini.

"Memang begini ya, saya rasa BWF adalah induk terbesar olahraga bulutangkis dunia, tapi perlu diketahui bersama sebenarnya mayoritas bulutangkis itu dari olahraga Asia lah. Kita bisa bilang BWF beruntung juga kalau badminton Asia ini berkembang baik. Mereka tak susah untuk mengemas lebih bagus, karena sudah ada, dan mereka bisa belajar juga dari kita," kata Armand.

"Nah, ini yang saya rasa kesempatan. Jika kita mau lakukan, kita bisa bawa badminton Asia ini dengan baik, sehingga tarafnya sendiri dengan BWF sama, bahkan bisa lebih kalau bisa. Nah itu satu tantangan bagi kami dari Indonesia sendiri. Jika itu bisa kami buat bagus dan menarik kenapa tidak?".

Indonesia sendiri tercatat tak hanya atlet-atletnya saja yang berprestasi dan melegenda. Ketika menggelar event, banyak federasi bulutangkis dunia memuji bahkan Induk Organisasi Bulutangkis Dunia dan Asia mengapresiasi penyelenggaraan yang sukses dikemas secara baik, termasuk saat digelar secara bubble imbas pandemi COVID-19.

Saat itu, Indonesia menjadi negara ketiga yang menggelar turnamen bulutangkis bertaraf dunia dengan sistem bubble di Bali.

"Ya, saat Indonesia Badminton Festival kemarin, BWF hadir di sana selama satu bulan. Bahkan President BAC juga hadir di sana melihat sendiri, bagaimana kita mengemas satu kegiatan yang bisa dibilang waktu itu pandemi ya," ungkap Armand yang juga Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2023.

"Jadi saat pandemi itu ada tiga event, yang pertama All England, lalu (Thailand Open) di Bangkok, itu juga tahap belajar dari masing-masing negara, bagaimana mengadakan event bubble. Kebetulan kita di Indonesia cukup berhasil. BWF sendiri mengapresiasi event tersebut karena kerja sama tim PBSI yang saya anggap luar biasa, dan dunia mengakui melalui masing-masing federasi itu berkirim surat kepada kami."

"Atlet pun tak merasa terkungkung selama satu bulan, malah enjoy. Di sana juga bisa tercipta keluarga bulutangkis dunia berkumpul di satu tempat yang sama dan mereka merasakan keakraban. Itu menarik kebetulan kita yang mengadakan dan dunia melihat kita negara yang sukses. Nah, itu yang ingin kami bawa ke badminton Asia, kalau ada hal-hal menarik akan kami bawa," kata Armand.

(mcy/cas)

Hide Ads