Hal itu diutarakannya Dejan/Gloria setelah mereka tersingkir di perempatfinal All England 2024. Menghadapi pasangan nomor 1 dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, Dejan/Glo kalah dua gim 11-21, 19-21 setelah berjuang selama 40 menit.
"Alhamdulillah dengan pertandingan hari ini, maksudnya secara performa keseluruhan kami merasa sudah bermain cukup oke," kata Dejan dalam kutipan cepatnya melalui PBSI.
"Memang di gim pertama, kami tertinggal lebih jauh karena ada kesalahan penerapan strategi, tapi di gim kedua kami coba banyak menyerang dan itu membuat kami mencetak banyak poin," Dejan mengungkapkan.
Gloria mengakui hal itu, meskipun secara jam terbang mereka juga cukup jauh dengan lawan.
"Memang harus diakui pengalaman mereka lebih banyak jadi secara pola, strategi dan mental juga semuanya mereka bisa menguasai. Di lapangan itu terlihat sekali, hal-hal yang kami belum sampai ke level itu tapi secara kualitas kami merasa kami bisa mengimbangi," ucap Gloria.
Jika membandingkan dengan dua turnamen sebelumnya di Eropa yaitu German Open (32 besar) dan French Open (16 besar), hasil All England termasuk yang cukup baik tapi belum sepenuhnya menyodok mereka untuk lolos ke Olimpiade.
Untuk itu, Dejan/Glo berharap dapat memanfaatkan dua turnamen yang tersisa sampai akhir Maret ini. Yaitu Swiss Open (19-24 Maret) dan Spain Masters (26-31 Maret).
"Kami selalu mengevaluasi di setiap turnamennya, ini turnamen ketiga kami di tur Eropa dan kami merasa kami ada peningkatan yang baik. Semoga di sisa dua turnamen Eropa mendatang, hasilnya bisa lebih baik juga," kata Dejan.
"Sulit memang menjalani lima turnamen beruntun seperti ini. Yang paling sulit salah satunya adalah menjaga pikiran dan mood-nya. Ini yang harus kami jaga betul, karena kalau moodnya lagi tidak enak akan berpengaruh ke semua hal," Gloria menambahkan.
"Saya dan Dejan bakal terus saling mengingatkan apalagi di sisa dua turnamen di Eropa ini, kami akan berdua saja tanpa didampingi pelatih," ucapnya bertekad.
(mcy/pur)