Apriyani Rahayu mengapresiasi peluncuran buku biografi Greysia Polii, Menembus Garis Batas. Masyarakat diharapkan membaca juga sebab penuh kisah inspiratif.
"Alhamdulillah akhirnya bukunya Kak Greys rilis juga, memang yang kami tunggu-tunggu buku ini. Pastinya senang dan bangga banget," kata Apriyani di sela-sela peluncuran buku biografi Greysia Polii berjudul Menembus Garis Batas, Sabtu (29/6/2024).
Apri sendiri bukan saja merupakan junior Greysia, kala masih di Pelatnas PBSI Cipayung. Tapi juga merupakan partner saat Greysia/Apri berhasil merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, saat itu tak ada yang mengunggulkan mereka berdua. Tapi melalui keduanya justru lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan bendera Merah Putih dikibarkan di tempat tertinggi di multievent terbesar sejagat Raya tersebut.
"Ya kami, saya dan Kak Greys hanya terus memberikan yang terbaik dan saling memberi kasih satu sama lain, dan bisa menembus garis batas kami sampai Olimpiade," ujarnya.
Apriyani Rahayu menilai Greysia Polii adalah sosok pejuang dan inspiratif. Ia menjadikan contoh kesuksesan Greysia di Olimpiade, yang mampu meraih emas untuk Indonesia di usia yang tak lagi muda.
"Ibaratnya sudah mustahil tapi dengan garis batas itu dia bisa menembus. Karena umurnya juga yang sudah tidak (muda) lah apalagi main di ganda putri dan Kak Greys menjadi contohnya," ujarnya.
Apriyani dan Greysia merupakan mantan pasangan gand aputri Indonesia. Keduanya mulai berpasangan sejak 2017, usai Nitya Krishinda Maheswari mengalami cedera. Duet keduanya memberikan prestasi juara di Thailand Open 2017.
Seiring berjalannya waktu, keduanya berhasil menjadi ganda putri yang diperhitungkan dunia. Termasuk saat lolos Olimpiade Tokyo dan sukses menjadi juara.
"Kalau baca bukunya belum tetapi kalau ada (cerita) saya sudah tahu karena kan sempat ditanya-tanya juga. Pokoknya banyak sekali cerita-cerita kita up and downnya saya dan Kak Greys semua. Jadi tolong dibaca," kata Apri yang kini berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti di Paris 2024.
"Lebih spesifiknya egonya kita masing-masing satu sama lain yang kita alami saat itu. Lalu ada juga beberapa hal yang mungkin sampai ke pelatih juga, sampai semua kita berunding semua mau lanjut apa enggak. Ya begitulah. Banyaklah, makanya dibaca."
"Sekiranya banyak yang membaca buku ini, karena ini akan memberi motivasi kepada kita semua, yang akan mencapai mimpi-mimpi yang lebih tinggi lagi," Apriyani Rahayu menegaskan.
Sehubungan dengan harapan agar pesan-pesan positif ini sampai ke pelosok Tanah Air, buku 'Menembus Garis Batas' akan didonasikan kepada Ikatan Guru Indonesia (IGI), Pustaka Bergerak, perpustakaan daerah, sekolah, dan yayasan. Jika ingin berpartisipasi dalam menjangkau anak-anak di penjuru Nusantara, Anda juga bisa berkontribusi dalam donasi buku melalui bit.ly/mgbcharity.
(mcy/yna)