'Medali Perunggu Jadi Modal Gregoria untuk Olimpiade LA 2028'

Laporan dari Paris

'Medali Perunggu Jadi Modal Gregoria untuk Olimpiade LA 2028'

Mohammad Resha Pratama - Sport
Selasa, 06 Agu 2024 13:45 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari
Ketum KOI Raja Sapta Oktohari. (Foto: Muhammad Resha Pratama/detikSport)
Paris -

Gregoria Mariska Tunjung meraih medali perunggu di Olimpiade 2024. Capaian itu diharapkan bisa membuka jalan untuk menyabet emas di Olimpiade Los Angeles 2028.

Gregoria meraih medali perunggu setelah Carolina Marin mundur di semifinal cabor bulutangkis karena cedera lutut. Gregoria meraih bye di perebutan tempat ketiga dan memastikan medali di Paris.

Raihan perunggu Gregoria cukup berarti. Sebab, atlet 24 tahun itu menjadi pebulutangkis putri pertama Indonesia yang meraih medali di Olimpiade setelah Maria Kristin pada edisi Beijing 2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medali tersebut juga jadi pelipur lara untuk bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2024 sejauh ini. Sebab wakil-wakil yang lebih diunggulkan gugur duluan sebelum capai semifinal.

Pencapaian Gregoria itu kemudian dipuji Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari. Ia berharap perunggu yang dimenangkan menjadi awal yang baik untuk kontingen Indonesia.

ADVERTISEMENT

Tidak cuma di Paris, medali perunggu Gregoria juga diharapkan ini bisa jadi pembuka jalan untuknya mendapatkan medali emas di Olimpiade berikutnya empat tahun lagi. Ajang selanjutnya akan digelar di Los Angeles, Amerika Serikat. Di ajang berikutnya, Gregoria bakal berusia 28 tahun, tahun yang menjadi usia emas kebanyakan atlet bulutangkis dunia.

"Gregoria masih 24 tahun, empat tahun lagi masih 28 tahun. 28 tahun itu umur yang sangat baik untuk prestasi badminton, sudah matang," ujar Okto dalam jumpa pers di KBRI Paris, Senin (5/8/2024) sore WIB.

"Perunggu ini latihan baik. Modal yang baik untuk Olimpiade LA 2028," jelasnya.

(mrp/yna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads