.webp)
Pelatih ganda putra Aryono Miranat tak menampik ada wacana untuk merombak Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, demi memberi penyegaran bagi kedua pemainnya.
Fajar/Rian tercatat berpasangan sejak 2014. Selama itu, berbagai gelar sudah mereka raih. Dari mulai internasional challenge sampai turnamen BWF World Tour.
Selama itu, mereka sudah mengantongi 11 gelar dan tujuh kali menjadi runner up. Tiga di antaranya merupakan turnamen super 1000 yaitu Malaysia Open 2023, All England 2023, dan All England 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga pernah menempati peringkat pertama sektor ganda putra dunia. Namun, setelah itu kiprah mereka menurun seiring hasil-hasil kurang sip yang didapatkan. Sejak Oktober 2023, Fajar/Rian juga resmi tak lagi menjadi pemuncak klasemen ranking dunia.
Bahkan pada tahun ini mereka hanya tercatat sekali saja menjadi juara di All England, selebihnya terhenti di perempatfinal, runner up di Singapore Open, dan semifinal di Indonesia Masters 2024. Hal itu termasuk Olimpiade Paris 2024, mereka terhenti di perempatfinal.
Berkaca pada dua pasangan sebelumnya yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, yang mengalami peningkatan signifikan setelah dirombak, Fajar/Rian diduga butuh "penyegaran" serupa.
"Ya, pikiran masih ada minimal itu bisa refreshing dulu. Karena selama ini kan dia mungkin ini jenuh ya. Nah, kita mau coba dulu bagaimana nih. Karena perlu pemikiran panjang juga," kata Aryono saat ditemui pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.
"Kalau mau rombak lagi kan partner-nya terbatas ya. Nanti kita akan lihat lagi. Bukan berarti kita harus rombak, cuma kita akan carikan yang lebih cocok mana. Yang lebih cocok partnernya siapa," ujarnya.
Aryono juga tak ingin berspekulasi soal kapan waktu yang tepat untuk melakukan perombakan pemain. "Belum tahu (tahun depan), nanti kita diskusi dulu. (Soal partner dengan siapa) Bisa di luar, bisa juga tetap, kita belum tahu."
"Kalau pratama sih masih terlalu jauh, cuma dicoba bisa saja. Tapi ini belum pasti ya, jangan nanti. Ini ya kita belum tahu, cuma pemikiran-pemikiran kan boleh dong," ujar Aryono mempertegas.
