Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa Perlu Dirombak?

Mercy Raya - detikSport
Kamis, 07 Nov 2024 16:10 WIB
Pelatih ganda campuran Herry Iman Pierngadi. Foto: Mercy Raya/detikcom
Jakarta -

Prestasi dua pasang ganda campuran level atas Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dinilai belum maksimal. Perlukah dirombak ke depannya?

Seperti diketahui, PBSI kini memiliki enam pasang ganda campuran yang bersaing di level dunia. Empat wakil di antaranya sudah dibuktikan berjalan mulus. Mulai dari Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, Amri Syahnawi/Nita Violina, hingga Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata.

Hal itu dibuktikan dari catatan emas yang mereka berikan, dua di antaranya di Pekanbaru dan Surabaya. Pelatih ganda campuran Herry Iman Pierngadi bahkan mengapresiasi khusus kepada atlet-atlet muda tersebut. Tapi pertanyaan berlanjut kepada dua pasangan level atas Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa.

Jika menilik kiprah mereka di musim 2024, Rinov/Pitha tercatat hanya sekali menjadi juara di Spain Masters Super 300 dalam 15 tur BWF, di luar Olimpiade Paris.

Mereka juga menjadi runner-up di Orleans Masters dan Malaysia Masters dan semifinalis di Thailand Open. Selebihnya, mereka banyak tersingkir di babak-babak awal dan dua kali di perempatfinal.

Rehan/Lisa juga tidak lebih baik. Selain nirgelar, mereka tercatat hanya dua kali tembus empat besar di Thailand Masters dan German Open, selebihnya mereka juga terhenti di perempatfinal dan babak-babak awal.

Berkaca dari hasil tersebut, dan keberhasilan sektor lain yang mengalami peningkatan setelah pelatihnya melakukan perombakan. Apakah Herry IP bakal menerapkan hal yang sama untuk tur BWF musim depan?

Soal itu, Herry IP menyebut kans merombak sangat kecil karena karakter permainan yang berbeda antara Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa.

"Kemungkinan itu kecil (merombak) karena dari tipe permainannya itu agak beda. Jadi kalau Rinov/Pitha itu tipenya agak menyerang, kalau Lisa dan Rehan itu tipenya agak defence serang balik," kata Herry kepada pewarta saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung.

"Tipenya beda, kalau kami cross, pola mainnya nanti berubah lagi. Jadi setiap pemain itu kan punya pola masing-masing, punya karakter pola main, ini kalau dipisah menurut saya sebagai pelatih enggak klop, enggak masuk."

"Karena kalau dilihat kan Rinov/Pitha ini mainnya menyerang, kalau yang ini (Rehan/Lisa) agak semi bertahan, terus terang balik. Tipe pola mainnya kalau saya tukar enggak masuk. Maksud saya enggak pas," lanjutnya.

Pelatih yang dijuluki Naga Api itu tak menampik bila masyarakat mungkin inginnya prestasi yang cepat. Namun, itu tidak bisa dilakukan karena perlu proses. Terlebih, startnya sudah terlambat.

"Memang masyarakat, PBSI itu semuanya, 'Oh mau cepat, cepat. Enggak bisa. Proses. Memang kita startnya sudah telat, ketinggalan di bawah dibandingkan negara-negara lain," Herry mengungkapkan.

"Tapi sedikit banyak kita ada di tengah sekarang. Pelan-pelan lah saya berusaha mencoba supaya mengangkat mereka supaya bisa setara di level atas," katanya.




(mcy/krs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork