Olimpiade 2008 jadi momen paling berkesan bagi Hendra Setiawan selama berkarier sebagai atlet bulutangkis. Namun, ia juga punya harapan yang belum kesampaian.
Hendra, 40 tahun, memutuskan menyudahi perjalanannya sebagai atlet bulutangkis setelah 35 tahun berkarier. Keputusan tersebut cukup mengejutkan dunia olahraga tepok bulu, karena selama ini ia dan Mohammad Ahsan masih punya ambisi untuk terus main di turnamen-turnamen BWF.
Namun, Hendra rupanya sudah mulai memikirkan soal kelanjutan kariernya sejak Oktober 2024. Setelah tersingkir cepat dari China Masters 2024 pada November lalu, Hendra makin mantap untuk pensiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kemarin turnamen terakhir, saya pikir-pikir ya tahun ini kan hasilnya kurang bagus, cuma satu kali final, jadi ya itu salah satu yang membuat saya memutuskan untuk berhenti selain umur juga sudah segini," kata saat ditemui di Kampus UNJ, Jakarta Timur, Kamis (5/12/2024).
"Kalau semangat sih, pasti inginnya sih terus (main) ya. Cuma ya sudah lah, ini juga sudah cukup buat saya. Terus juga mungkin ya memang sudah cukup saja," dia menambahkan.
Sebagai atlet ganda putra, Hendra bisa dibilang merupakan atlet dengan gelar lengkap, utamanya di kejuaraan-kejuaraan besar dan bergengsi, baik perorangan maupun beregu. Hendra juga punya gelar juara All England serta World Tour Finals.
Dia tercatat sebagai peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido. Hendra juga sukses membawa Indonesia merebut kembali Piala Thomas 2020.
Sementara di Kejuaraan Dunia, dia tercatat sudah empat kali meraih gelar juara dengan dua pasangan berbeda. Hendra juara dunia 2007 bersama Markis Kido dan juara dunia tiga kali bersama Mohammad Ahsan (2013, 2015, 2019).
Satu-satunya yang belum pernah ia dapatkan ialah membawa pulang kembali Piala Sudirman. Sepanjang keikutsertaannya di kejuaraan beregu campuran tersebut, tim Indonesia hanya mampu tiga medali perunggu (2009, 2015, 2019), serta medali perak (2007).
"Yang paling berkesan sih Olympic karena itu semua impian pemain," ungkap Hendra.
"Tapi saya pun pernah mengalami down. Ketika 2012 enggak lolos Olimpiade, pada Olimpiade 2016 juga enggak dapat medali di Rio dan waktu itu diunggulkan banget kan. Jadi itu masa-masa sulit saya," lanjutnya.
"Pertama pasti Piala Sudirman (belum kesampaian). Lalu medali Olympic sama Ahsan juga belum. Terakhir kan sayang itu di Tokyo cuma nomor 4. Cuma ya sudah lah mungkin ini sudah jalannya," kata Hendra.
(mcy/nds)