Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menilai masuknya Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah ke dalam skuad Piala Sudirman 2025 sebagai langkah tepat. Atlet muda jadi punya peluang menambah jam terbang.
PBSI sudah mengumumkan daftar skuad Piala Sudirman 2025 yang akan digelar di Xiamen, China, pada 27 April hingga 4 Mei. Untuk sektor tunggal putra, Jonatan selaku senior akan ditemani Alwi dan Ubed. Sementara Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang lebih senior justru tak dibawa.
Jonatan menyambut positif dengan terpilihnya dua pemain muda tersebut. Ia bahkan menilai masuknya Alwi dan Ubed sebagai sebuah keharusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru malah saya happy banget ada mereka berdua, karena itu memang harus," ujar Jonatan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (16/4/2025).
Bukan tanpa alasan juara Asia 2024 itu menyatakan demikian. Ia teringat pada momen dirinya bersama Firman Abdul Kholik dan Ihsan Maulana Mustofa menjadi andalan di kejuaraan yang sama 10 tahun lalu.
Bahkan saat itu tak ada pemain senior sama sekali di tunggal putra, sehingga mau tak mau mereka harus bisa berjuang sendiri. Saat itu Jonatan masih 17 tahun.
"Saya ingat waktu 2015 waktu main di Piala Sudirman di China, waktu itu tak ada senior lagi. Jadi yang dipercaya saya, Firman, ada satu lagi saya lupa (Ihsan), jadi memang ya sudah yang muda itu memang harus dikasih jam terbang lebih," Jonatan melanjutkan.
"Bagaimana pun juga jangan dilihat hasil mereka tapi bagaimana mereka berprosesnya. Itu yang saya rasa cukup penting, dan saya rasa mereka mendapat banyak hal dari kesempatan ikut bertanding di Piala Sudirman," tambahnya.
Terhadap Alwi dan Ubed, ia berpesan agar kesempatan main di Piala Sudirman dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memetik pelajaran. Apalagi levelnya bakal berbeda dengan kejuaraan beregu junior.
Baca juga: PBSI Target Naik Podium Piala Sudirman 2025 |
"Ya mungkin untuk saat ini mereka masih bisa melihat yang gede-gede dulu juga. Jadi mereka ambil pengalaman, 'Oh pertandingan beregu yang penting seperti ini ya, oh mesti kegiatan per harinya seperti ini ya, lalu juga cara dari bermain seperti ini'. Jadi memang untuk mereka mungkin masih bisa melihat dari sisi itu."
"Ya kita tak tahu siapa yang akan diturunin (di Piala Sudirman 2025) tapi saat diturunin mungkin ada pembelajaran baru buat mereka. Kesempatan juga mereka ketika dipercaya bukan pertandingan individual, tapi di pertandingan tim bagaimana mereka menyikapi itu," Jonatan mempertegas.
(mcy/adp)