Evaluasi PBSI terhadap Hasil Kejuaraan Badminton Asia Junior

Evaluasi PBSI terhadap Hasil Kejuaraan Badminton Asia Junior

Mercy Raya - Sport
Senin, 28 Jul 2025 12:50 WIB
Eng Hian
Eng Hian, Kabid Binpres PP PBSI. Foto: (dok PBSI)
Jakarta -

PP PBSI mengatakan daya tahan dan kekuatan menjadi catatan tim muda bulutangkis Indonesia saat tampil di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2025 di Solo. Hal ini juga jadi gambaran menatap Kejuaraan Dunia Junior Oktober mendatang.

Kejuaraan bulutangkis junior paling bergengsi se-Asia, atau WONDR Badminton Asia Junior Championships 2025, telah bergulir di Gor Indoor Manahan, Solo. Untuk kategori beregu campuran berakhir 22 Juli, sedangkan perorangan tuntas pada 27 Juli.

Hasilnya, tim bulutangkis Indonesia merebut satu gelar juara atau emas dari sektor tunggal putra, perak dari sektor ganda campuran, dan perunggu di sektor ganda putri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan di sektor beregu campuran, tim Junior Indonesia berhasil mencapai babak perempatfinal setelah kandas dari tim Junior Korea dengan skor 110-109.

ADVERTISEMENT

Eng Hian, Kabid Binpres PP PBSI sekaligus tim manager Asia Junior Championship (AJC), sedianya cukup puas dengan performa tim junior Indonesia di kelompok beregu dan perorangan. Namun, tetap ada beberapa catatan sebagai evaluasi ke depan. Terutama faktor teknis.

"Sebagian dari pemain belum terbiasa bermain dengan skor 110 dan pressure sebagai tuan rumah untuk bermain sebaik mungkin dan menjadi juara. Sedangkan untuk faktor teknis, perlu ditingkatkan lagi kekuatan, kecepatan dan daya tahan untuk bisa bersaing dengan negara-negara seperti China, Korea, Thailand dan Jepang ," ujar Eng Hian dalam keterangan PBSI.

Pelatih yang karib disapa Didi ini menyebut bahwa di sektor perorangan, Indonesia secara keseluruhan hanya unggul di nomor tunggal putra. Sedangkan ganda putra, yang bisa dikatakan langganan sumbang gelar, kali ini belum bisa memberi hasil terbaik.

Moh. Zaki Ubaidillah menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang sukses meraih gelar juara, usai mengalahkan Liu Yang Ming Yu dari China dengan skor 21-12/ 21-17. Di sektor ganda campuran, Ikhsan L Pramudya/ Rinjani Kwinara Nastine harus mengakui keunggulan Chen Jun Ting/ Cao Zi Han unggulan kedua dari China dengan skor 21-12/21-13.

Mohammad Zaki Ubaidillah, pebulutangkis putra Indonesia, menjuarai Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2025.Mohammad Zaki Ubaidillah, pebulutangkis putra Indonesia, menjuarai Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2025. Foto: Dok. PP PBSI

"Secara keseluruhan kita hanya unggul di sektor tunggal putra saja, sedangkan untuk sektor lain kita masih cukup ketinggalan terutama dengan China. Untuk sektor ganda putra yang biasanya menjadi langganan penyumbang gelar kali ini belum bisa memberikan hasil yang terbaik, sedangkan untuk tunggal putri kita memang harus bekerja keras untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ada," ungkapnya.

PBSI tentu harus bergegas membenahi kekurangan mengingat hasil ini juga menjadi gambaran untuk kejuaraan lainnya. Termasuk menghadapi Kejuaraan Bulutangkis Dunia Junior yang akan digeber di India pada 6-19 Oktober 2025.

"Tentu saja ini akan menjadi evaluasi saya dengan semua sektor yang ada untuk bagaimana menaikkan kualitas permainan para pemain junior kita. Saya juga akan berdiskusi dengan klub-klub untuk bagaimana bisa berkolaborasi meningkatkan kualitas mereka."

"Karena dengan tim junior terbaik di Indonesia saja kita masih belum bisa bersaing di empat sektor yang ada. Jadi kita memang harus menaikkan kualitas atlet junior dari sejak di klub karena memang usia mereka adalah dibawah 19 tahun," tegas Eng Hian.




(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads