'Lulus Cumlaude' ala Muhammad Shohibul Fikri

'Lulus Cumlaude' ala Muhammad Shohibul Fikri

Mercy Raya - Sport
Kamis, 31 Jul 2025 14:10 WIB
Muhammad Shohibul Fikri di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Muhammad Shohibul Fikri. Foto: Mercy Raya/detikcom
Jakarta -

Pebulutangkis Indonesia Muhammad Shohibul Fikri mengucapkan rasa syukur setelah "lulus cumlaude". Bukan dalam urusan kuliah tapi gelar juara di arena badminton.

Bersama Fajar Alfian, Fikri baru saja meraih gelar Super 1000 di ajang China Open 2025. Di final, mereka mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor kemenangan 21-15, 21-14 dalam waktu 35 menit.

Hasil itu tidak disangka-sangka. Sejak awal, pelatih tak menargetkan secara khusus bahwa Fajar/Fikri harus juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejatinya, alasan Fikri dan Fajar dipasangkan juga agar keduanya tetap kompetitif seiring absennya pasangan masing-masing. Daniel Marthin, pasangan Fikri, tengah pemulihan cedera. Muhammad Rian Ardianto, pasangan Fajar, juga belum bermain lagi karena urusan keluarga.

ADVERTISEMENT

Meskipun duet baru, tapi mereka membuktikan sebagai pasangan paling sip saat ini. Fikri bahkan menyebut prestasi emas ini sebagai "cumlaude" karena ia rasakan setelah sempat berpuasa gelar juara selama 3,5 tahun.

"Pertama saya mengucapkan alhamdulillah, puji Tuhan bisa juara lagi setelah dari All England (2022) ya, enggak pernah juara, mau super berapa pun dan sekarang bisa juara lagi setelah tiga setengah tahun, lulus cumlaude. Alhamdulillah," kata Fikri saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (31/7/2025).

"Ya pastinya sangat senang dan ini semoga bisa jadi titik balik untuk saya untuk ke depannya bisa lebih baik lagi," lanjutnya.

Fikri terakhir kali meraih juara di All England 2022 bersama Bagas Maulana. Setelah itu, kiprahnya nyaris stagnan. Bahkan, pelatih ganda putra sebelumnya, Aryono Miranat, merombak dan memasangkannya dengan Daniel. Hasil terbaik Fikri/Daniel meraih runner up di Super 300 Swiss Open dan Thailand Masters 2025.

Fikri mengungkapkan, saat mereka kalah di babak perempatfinal Japan Open 2025 sejatinya ada rasa kecewa. Tapi ia dan Fajar berusaha mengevaluasi dan membenahi diri. Hal itu pun terbukti berhasil di turnamen berikutnya, China Open.

"Yang pasti kita setelah kalah dari Goh Sze Fei/Mur Izzuddin di 8 besar di Jepang itu kami cukup kecewa ya karena sebetulnya bisa menang. Dan setelah itu balik ke hotel kami berdua evaluasi, dan lihat nonton permainan juga dan banyak-banyak ngobrol sharing saja."

"Kayak ya nanti persiapan lagi di China Open, saling menguatkan lah satu sama lain untuk latihan lagi, semangat lagi. Kemarin pun kalahnya kan enggak buruk-buruk banget jadi sebetulnya kita tuh bisa gitu. Jadi ya semangat lagi di situ," ujar pemain berusia 25 tahun tersebut.

Setelah China Open, Fajar akan kembali berduet dengan Muhammad Rian Ardianto untuk Kejuaraan Dunia. Dengan Daniel masih dalam masa pemulihan, Fikri pun kini tidak lagi punya pasangan.

"Untuk ke depannya saya pribadi kurang tahu. Cuma ya strategi di awal memang ini kan hanya untuk mengisi saya biar pertandingan saja. Aa Fajar pun tadinya harus main ke China kan karena top ten harus berangkat. Ya sudah daripada saya nganggur," kata Fikri.

(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads