Janice Tjen Ukir Sejarah, Sejarah, dan Sejarah Lagi

Sinar Janice Tjen di panggung dunia makin terang benderang. Petenis Indonesia itu terus mengukir sejarah baru.

Terbaru, Janice mengalahkan Kimberly Birrell di final Chennai Open 2025. Bertanding di SDAT Tennis Stadium, India, Minggu (2/11), Janice menang 6-4, 6-3 atas petenis Australia tersebut.

Bagi Janice, itu bukan saja gelar tunggal WTA 250 pertama yang diraihnya. Ia juga bisa mengakhiri puasa gelar Indonesia di ajang internasional.

Terakhir kali tunggal putri Indonesia berjaya di panggung dunia terjadi pada 2002. Saat itu, Angelique Widjaja memenangi ajang PTT Pattaya Open, yang menjadi gelar terakhir tunggal putri Indonesia di panggung internasional.

Sebelumnya, Janice Tjen juga sempat ke final Sao Paulo Open 2025, September lalu. Namun, petenis 23 tahun itu kalah di final. Andai menang, Janice bakal menyamai catatan Angelique dengan torehan dua gelar di WTA 250.

Di Chennai Open 2025, Janice juga sukses di nomor ganda. Bersama Aldila Sutjiadi, ia mengalahkan pasangan Storm Hunter/Monica Niculescu di final lewat kemenangan straight set 7-5, 6-4.

Bagi Janice, itu menjadi gelar WTA 250 di nomor double kedua yang dimenangkannya. Sebelumnya ia juga sempat juara di Guangzhou Open 2025 bersama tandem asal Polandia, Katarzyna Piter.

Secara keseluruhan, Janice juga melanjutkan rentetan sejarahnya tahun ini. Pada Agustus lalu, ia bisa menembus ronde kedua di AS Terbuka. Ia kemudian sempat meraih gelar pertamanya di WTA Challenger dengan berjaya Jinan Open, lalu lanjut juara nomor ganda di Suzhou Open bulan lalu.

Kini, sukses di Chennai Open akan membawa Janice melesat di rangking WTA. Ia akan menembus posisi 53 besar dunia.

Situs WTA menyebut, posisi itu membawa Janice melewati capaian Angelique Widjaja, yang cuma mentok di peringkat 55 dunia sepanjang kariernya. Janice akan menjadi petenis Indonesia dengan peringkat terbaik kedua sepanjang sejarah, hanya kalah dari Yayuk Basuki, yang pernah menembus peringkat 19 dunia.

2025 praktis menjadi tahun bersejarah Janice Tjen yang patut dikenang Indonesia.