Petenis asal Indonesia, Janice Tjen, belakangan mencuri perhatian publik karena prestasinya di kancah internasional. Teranyar, petenis 23 tahun ini berhasil menjuarai Chennai Open 2025.
Tak tanggung-tanggung, tahun ini Janice juga berhasil menjadi juara tunggal putri di WTA 125 Jinan Open 2025 dan lolos ke babak utama US Open 2025. Alhasil, namanya pun melejit menjadi peringkat 53 dunia versi Women's Tennis Association (WTA).
Seluruh prestasi ini tentunya tak lepas dari konsistensi Janice dalam menggeluti dunia tenis. Janice mengungkapkan kecintaannya pada tenis sudah muncul sejak usia 7 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku sudah main tenis sejak usia 7 tahun. Awalnya teman aku ngajak main tenis dengan keluarga. Jadi awalnya memang iseng saja buat olahraga," ungkap Janice di acara talkshow myBCA District One di Main Atrium, Grand Indonesia, Jakarta pada Sabtu (15/11/2025).
Berawal dari iseng, kecintaannya pada tenis justru semakin kuat. Janice pun mulai ikut berlatih bersama teman-temannya di klub dan tanpa disangka berhasil meraih kemenangan di beberapa turnamen.
"Lalu setelah itu, ikutan (main tenis) sama temen di klubnya dan jadi juara. Dari situ jadi makin senang dan makin lama mau main tennis terus. Akhirnya makin ketagihan, makin penasaran dan bisa sampai di sini titik ini," jelasnya.
Dalam berkarier di dunia tenis, Janice kerap termotivasi oleh atlet-atlet lain. Lewat film-film dokumenter, ia mengatakan banyak belajar dari kisah para atlet yang mampu bangkit dari keterpurukan
"Aku selalu belajar dari atlet-atlet lain. Ada satu atlet yang pernah cedera cukup parah, tapi dalam delapan tahun dia bisa bangkit lagi dan akhirnya tampil di Olimpiade. Aku tahu gimana susahnya, tapi mereka bisa bangkit lagi untuk tetap semangat dan achieve sesuatu," paparnya.
Tak hanya itu, Janice mengaku jiwa kompetitifnya sudah terbentuk secara alami sejak kecil. Ia mengatakan rasa ingin menang saat berkompetisi dengan teman-temannya menjadi motivasi kuat untuk terus berlatih.
"Kalau dulu kalau ada kompetisi apapun, itu nggak mau kalah. Jadi dari kecil, mungkin sudah kompetitif," lanjutnya.
Momen Berkesan Sepanjang Berkarier di Dunia Tenis
Bagi Janice, perjalanan panjang di dunia tenis juga penuh dengan momen berkesan. Dari berbagai turnamen yang pernah diikuti, dua yang paling menempel di ingatannya adalah saat bertanding di US Open 2025 dan Chennai Open 2025.
"Ada dua yang paling berkesan. Pertama pas main di US Open 2025. Awalnya itu nggak menyangka bisa masuk kualifikasi US Open. Apalagi itu kan pertama kali, lompatan yang cukup besar bagi aku. Dan aku berkesempatan main di salah satu stadium di US Open dan lawannya Emma Raducanu yang banyak fans-nya, jadi sedikit nervous. Tapi, aku sih enjoy untuk bermain di lapangan besar," ungkapnya.
"Dan satunya lagi bisa menang Chennai Open 2025, (di kompetisi) sebelumnya kan udah masuk final, tapi belum juara. Waktu itu sedihnya luar biasa, tapi akhirnya sekarang bisa juara," lanjutnya.
Ke depannya, Janice berharap dapat mengikuti turnamen bergengsi lainnya dan menembus level yang lebih tinggi.
"Semoga tahun depan bisa top 30 atau mungkin top 20 dan seharusnya tahun depan bisa main full calendar WTA," ucapnya.
Raih Dukungan BCA
Foto: Dok. BCA |
Kesuksesan Janice tentunya tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk PT Bank Central Asia Tbk. Janice mengaku banyak terbantu dengan dukungan yang diberikan BCA, salah satunya melalui kehadiran produk Poket Valas yang bisa diakses melalui aplikasi myBCA.
Aplikasi perbankan mobile dari BCA ini memiliki fitur Poket Valas yang sangat membantu Janice ketika bertransaksi di luar negeri. Petenis yang hobi bermain gim ini mengaku, fitur Poket Valas pada myBCA sangat mudah digunakan. Apalagi, poket dana dalam mata uang valuta asing tersebut kini telah mendukung transaksi menggunakan 18 mata uang berbeda
Dukungan BCA terhadap Janice tak lepas dari sosoknya yang penuh dengan kerja keras, konsistensi dan integritas.
"Kami melihat sosok Janice asli Indonesia, masih muda, perjalanannya juga masih panjang. Tentunya nilai kerja keras, konsistensi, integritas dalam dirinya sejalan dengan value BCA yang hingga kini terus kami terapkan dalam membangun layanan kami kepada para nasabah," ujar Direktur BCA Vera Eve Lim.
Foto: Dok. BCA |
Menurut Vera, BCA selama ini konsisten mendorong generasi muda, seperti Janice, untuk maju dan berkembang. Dorongan tersebut dilakukan BCA melalui berbagai cara, termasuk salah satunya melalui program-program Bakti BCA
"BCA selalu berkomitmen dan mendorong generasi muda untuk terus maju dalam bidang apapun, termasuk olahraga tenis. Dengan begitu, Indonesia juga akan menjadi lebih baik dan semakin dikenal di kancah internasional," paparnya.
Vera berharap Janice dapat menjadi role model bagi generasi muda di Indonesia lainnya. Dengan begitu, akan lahir generasi muda lainnya yang berprestasi.
"Saya harap Janice bisa tetap menjadi role model bagi anak-anak muda lainnya. Generasi muda indonesia adalah wajah daripada Indonesia. Jadi kalau Anda maju, Indonesia juga akan maju dan pasti lebih baik," pungkasnya.
(akn/ega)













































