Regenerasi Mandek karena Kurang Dana

Regenerasi Mandek karena Kurang Dana

- Sport
Jumat, 28 Mar 2008 00:12 WIB
Jakarta - Regenerasi merupakan masalah klasik yg dihadapi dunia olahraga Indonesia, tak terkecuali bulutangkis. Salah satu penyebab mandeknya regenerasi adalah karena minimnya dana.

Prestasi para pebulutangkis muda Indonesia memang cukup tertinggal dibanding mereka yang senior. Fakta itu diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata.

"Ketertinggalan itu benar karena pemain-pemain muda ini harus bisa melewati proses untuk bisa menjadi besar," ungkap Christian kepada wartawan di kantornya di markas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis (27/3/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Christian menambahkan bahwa proses ini bisa didapatkan dari seringnya atlet-atlet yunior tersebut bertanding ke even-even internasional. Namun pengiriman itu terganjal keterbatasan dana.

"Bisa dibayangkan berapa dana yang harus dikeluarkan PB dalam setiap pertandingan ke luar negeri. Contoh, yang berangkat 10 orang dikali 10 even kejuaraan setiap tahunnya. Sedangkan kita masih punya prioritas untuk atlet-atlet utama," kilah eks pemain ganda putra itu.

Jarangnya atlet-atlet muda dikirim ke even-even internasional berimbas kepada menurunnya motivasi dalam diri mereka untuk bisa berprestasi lebih baik lagi.

"Kalau anak-anak ini tidak dikirim dan hanya berlatih terus menerus, ya gimana motivasi itu bisa keluar," ungkap Christian beretorika.

Proses regenerasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan lagi. Saat ini, baik di sektor putra maupun putri, Indonesia hanya diperkuat (lagi-lagi) oleh atlet yang sama dalam setiap kejuaraannya. Saatnya PBSI berbenah.

(arp/krs)

Hide Ads