Sugarpova yang Manis dan Makin Laris

Moskow - Petenis Rusia Maria Sharapova serius menggarap pemasaran gula-gula milik dia, Sugarpova. Faktanya, permen warna-warni itu tak hanya menjangkau pasar Eropa, tapi juga Asia.

The Business of Celebrity mengklaim permen berlogo bibir itu laris manis di beberapa negara seperti India, Amerika Serikat, Kanada, Rusia, China dan Jepang. Gula-gula itu juga dipasarkan di Melbourne saat turnamen Australia Terbuka bergulir.

Sugarpova juga akan menjadi salah satu sponsor resmi turnamen tenis WTA Paris Indoor 2014. Sebelumnya petenis berusia 26 tahun itu sudah lebih dulu mengenalkan permen dengan 12 varian rasa kepada publik Paris saat Prancis Terbuka akhir Mei lalu.

Tim marketing sugarpova juga mengambil langkah yang tak biasa untuk memasarkan permen itu. Mereka pernah menyebarkan isu bahwa Sharapova hendak mengganti nama belakang menjadi Sugarpova. Tapi tentu saja rencana tersebut tidak seserius itu.

"Saat nama Sugarpova muncul di beberapa tahun lalu saya merasa nama itu sangat 'menyenangkan' dan 'muda'," kata Sharapova.

"Kemudian saya memilih gula-gula sebagai produknya dan mengemasnya bersamaan. Itulah awal cerita Sugarpova," kata dia.

Rupanya kenangan masa kecillah yang membuat dia memilih gula-gula beraneka warna dan bentuk itu untuk menjadi usaha sampingan.

"Saya pindah ke Amerika Serikat saat berusia 7 tahun. Saat itu saya diajak ke gedung film dan melihat beraneka ragam gula-gula. Saya tak pernah melihat yang seperti itu di Rusia!" kenang wanita cantik berusia 26 tahun itu.

Akhrinya keinginan itu terwujud. Sharapova merilis produk permen itu menjelang AS Terbuka 2012.

Kendati disibukkan dengan bisnis permen itu, Sharapova meyakinkan jika tenis adalah profesi utamanya.

"Saya rasa saya sudah menjalankan karier dengan baik, menyeimbangkan bisnis dan profesionalisme di lapangan, serta melakukan kewajiban yang harus dilakukan," ucap petenis peringkat 4 dunia pemilik empat titel Grand Slam itu.

"Dan kemudian, saat fokus pada satu hal, kemudian memperluasnya pada hal lain, akan bisa menjaga kreativitas dan kinerja. Anda tahu ‘kan, saya bukanlah seorang akademisi. Makanya saya belajar dengan langsung praktik, baik di bisnis ataupun bidang periklanan."

Menurut catatan Legacy Tennis, Sharapova menempati urutan keempat daftar petenis putri berpenghasilan tertinggi 2013. Ia mengantongi 3,54 juta dolar AS atau sekitar Rp 40 miliar. Serena Williams ada di posisi teratas dengan pendapatkan sebesar 12,38 juta dolar.


(fem/a2s)