Ciaatt, Ciaatt... Adu Jurus di Spanyol

Laporan dari Madrid

Ciaatt, Ciaatt... Adu Jurus di Spanyol

- Sport
Kamis, 02 Okt 2014 14:24 WIB
detiksport/a2s
Madrid -

Suci Ratmadi Listianto mengambil napas dalam-dalam, menyalurkan tenaga dalamnya. Ia berkonsentrasi penuh menghadapi tumpukan lima potong besi dragon.

Para hadirin juga berkonsentrasi, menanti-nanti apa yang akan terjadi. Tak ada yang bersuara di ruangan itu.

Sejurus kemudian ... Prang!! Besi-besi padat itu hancur, patah dari tumpukan teratas atas sampai paling bawah. Seketika penonton bertepuk tangan, membuat kegaduhan hampir satu menit lamanya. Bagaimana tidak, Suci mematahkan besi-besi hanya dengan satu jari telunjuknya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Bambang Rus Effendi juga memeragakan kemampuannya menaklukkan besi-besi serupa dengan sekali kepruk, maupun mengadunya dengan bahu dan lutut. Tak ada anggota tubuhnya yang tergores dari aksinya itu.

Atraksi lain yang juga membuat hadirin terpana adalah ketika dua atlet muda, Yolla Primadona Jampil dan Hendy, "berduel" dan beradu jurus di atas matras, dengan tangan kosong maupun bersenjata toya dan golok.

Srttt… Srtttt! Golok Yolla menyabet ke arah leher Hendy. Namun Hendy mampu berkelit, bahkan berbalik melumpuhkan Yolla sehingga goloknya terlepas. Selama 8 menit kedua pesilat itu saling terjang, saling menjatuhkan, dengan gerakan-gerakan yang cepat. Namun, meski sedang "bertarung", setiap gerakan mereka sangat berirama, melengkapi dengan indah: memukul-menangkis, menendang-mengelak, dan sebagainya.

Itulah penampilan tim delegasi pencak silat Indonesia di kawasan Sport Science, di Madrid, hari Rabu (1/10/2014) lalu, dalam rangkaian penandatangan kerja sama (Memorandum of Understanding) antara pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, dengan pihak Spanyol oleh Miguel Cardenal Carro, Wakil Menteri Pendidikan, Budaya, dan Olahraga Spanyol, yang merangkap sebagai presiden Consejo Superior de Deportes atau Komite Olahraga Spanyol.

Selain sejumlah pejabat dari Kemenpora, penandatangan MoU itu juga disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, serta perwakilan dari PP IPSI. [Lihat foto-fotonya di sini]

"Ini adalah perjanjian kerja sama olahraga konkret antara kedua negara. Dengan adanya penandatanganan ini diharapkan kerja sama ke depan jauh lebih baik," kata Roy Suryo usai penandatanganan MoU.

MoU tersebut mencakup kerja sama sejumlah aspek keolahragaan, seperti pengembangan cabang-cabang olahraga, riset, penerapan teknologi, dan lain-lain. Indonesia memilih Spanyol karena negara ini telah menjadi sebuah kekuatan besar di belantika olahraga dunia, dengan cabang-cabang andalan seperti sepakbola, bola basket, tenis, balap sepeda, bola tangan, dan balap motor, dan Formula 1.

Dijelaskan Dubes Yuli, olahraga turut membantu Spanyol di masa krisis ekonomi yang menghantam mereka sejak 2008. Dengan aset-aset olahraga yang dimiliki, Spanyol menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Sebagai contoh, klub sepakbola Real Madrid dan Barcelona FC menjadi magnet yang sangat besar untuk menyedot turis ke "Negeri Matador".

"Spanyol sedang gencar-gencarnya meningkatkan program sport tourism, dan hasilnya cukup luar biasa. Tahun lalu saja, jumlah turis yang datang sampai 60 juta orang, padahal jumlah pendudukan cuma sekitar 47 juta," beber Yuli.



Tim delegasi Indonesia menyertakan atlet-atlet pencak silat ke Madrid dengan misi khusus. Utamanya adalah agar seni bela diri dari nusantara itu lebih dikenal di Eropa, sehingga ke depan bisa menjadi cabang olahraga yang internasional. Target besarnya adalah supaya pencak silat dapat dipertandingkan di Olimpiade, serta diakui oleh UNESCO sebagai budaya Indonesia.

Pencak silat sendiri sudah masuk ke Spanyol sejak akhir tahun 70-an. Di tahun 1984 mereka bahkan terdaftar di federasi pencak silat dunia, PERSILAT. Hanya saja, federasi silat mereka masih berada di bawah federasi karate.

Dalam kesempatan itu Menpora yang didampingi oleh "Bapak Pencak Silat Indonesia" yang juga tokoh silat dunia, Eddy Nalapraya, memberi medali kehormatan kepada Juan Barrenechea, atas peran besarnya memperkenalkan silat ke Spanyol.

Tak hanya dari Indonesia, dua pesilat Spanyol juga ikut menampilkan kebolehannya. Xabier Pombo dan Xabier Dacal yang berasal Bilbao, memeragakan jurus-jurus harimau minang, yang konon paling disukai oleh pesilat-pesilat dari Negeri Banteng itu.

"Kalau saya lihat, untuk silat harimau, gerakan-gerakan mereka sudah sangat bagus," ucap Tulus Priyadi, pelatih senior pencak silat Indonesia, yang turut berpartisipasi dalam eksibisi tersebut.

[Lihat berita fotonya di sini]

(a2s/din)

Hide Ads