Bahkan rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo, terbilang vulgar mengecam dirinya. Seperti apa Valencia dua pekan mendatang untuk Valentino Rossi?
Harus start dari posisi buncit dengan keunggulan hanya tujuh poin, kans Rossi untuk menjuarai MotoGP musim ini sudah nyaris mustahil. Ia harus menerima kenyataan itu gara-gara insiden panasnya dengan Marc Marquez pada balapan di Sepang hari Minggu (25/10/2015) kemarin. [Baca juga: Begitu Terusiknya Rossi pada Marquez]
Beragam komentar orang tentang reaksinya pada Marquez, yang disepakati memang memprovokasi dirinya. Di kalangan terdekat Rossi, Lorenzo bahkan menganggap hukumannya terlalu ringan, dan Rossi dinilai telah merusak reputasinya sendiri.
Sementara, biarkan Yamaha yang mengurus kedua pebalapnya itu, yang selama ini ini memang tidak dianggap berteman dekat. Barangkali, ini memang kesempatan buat Lorenzo untuk memenangi lebih awal persaingannya melawan Rossi, tanpa harus berjibaku habis-habisan di seri pamungkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga, Lorenzo adalah orang Spanyol. Logikanya, relakah warga Spanyol menyaksikan Rossi menjadi juara dunia di tempat mereka, sedangkan Lorenzo punya kans yang tak kalah besar? Apalagi dua pebalap mereka yang lain, Marquez dan Dani Pedrosa, juga merupakan figur-figur yang menjadikan Spanyol dominan di kelas MotoGP.
Tanpa melihat faktor itu pun Rossi sesungguhnya tak punya banyak cerita bagus di Valencia. Dari 16 kali balapan di Circuit de la Comunitat Valenciana Ricardo Tormo, Rossi hanya menang dua kali, di tahun 2003 dan 2004.
Dalam delapan musim terakhir, enam kali seri Valencia dimenangi oleh rider-rider tuan rumah: Pedrosa (2007, 2009, 2012), Lorenzo (2010, 2013), dan Marquez (2014). Dua sisanya dikuasai oleh Casey Stoner (2008, 2011).
Jadi, sejauh ini Valencia memang tak bersahabat dengan Rossi. Bagaimana yang akan datang?
(a2s/cas)