Apa Kabar Program 1 Desa 1 Lapangan?

Kinerja Kemenpora di 2015

Apa Kabar Program 1 Desa 1 Lapangan?

Mohammad Resha Pratama - Sport
Jumat, 25 Des 2015 19:23 WIB
Apa Kabar Program 1 Desa 1 Lapangan?
detikSport/Rengga Sancaya
Jakarta -

Kementerian Pemuda dan Olahraga mencanangkan program satu desa satu lapangan di awal masa kerja. Sampai saat ini, pelaksanaannya belum tercapai setengah jalan dari rencana seribu lapangan.

Program satu desa satu lapangan menjadi salah satu program unggulan yang digagas oleh Manteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada 2015. Di tahun ini, diharapkan ada seribu lapangan yang dibangun. Tapi rupanya, karena keterbatasan anggaran dan berbagai kendala administratif baru dibangun 470 lapangan.

Program satu desa satu lapangan dibuat untuk menjawab permasalahan minimnya fasilitas olahraga, terutama di desa-desa. Lapangan olahraga yang dibangun bergantung pada kebutuhan dan ketersedian lahan di masing-masing desa. Mulai sepakbola, bulutangkis, lapangan voli, atau lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 470 desa yang mendapat bantuan program ini, sebagian sudah jalan. Sebagian lagi, sudah melakukan MoU dengan Kemenpora pada 24 November lalu.

β€œTadinya saya menginginkan paling tidak dapat direalisisakan 1000 lapangan di desa. Tapi karena keterbatasan jumlah yang bisa direalisasikan tahun ini mungkin cukup sebagai permulaan,” kata Menpora Imam Nahrawi dalam rilisnya.

Menpora menegaskan, program satu desa satu lapangan ini tentu saja ditargetkan bisa direalisasikan lebih banyak lagi. Bisa seribu hingga dua ribu lapangan olahraga untuk desa. Namun masih harus menunggu daya dukung anggaran.

Pembangunan sarana olahraga di desa ini, lanjut Menpora, harus ditingkatkan karena bisa menjadi basis pemasalan atlet. Apalagi, selama ini salah satu faktor yang membuat prestasi olahraga nasional menurun adalah kurangnya base pembinaan atlet di tingkat grasroot.

Setelah sarana olahraga yang layak di pedesaan tersedia, Menpora juga merencanakan untuk menyediakan tenaga pelatih di setiap desa yang sudah memiliki sarana olahraga tersebut. Sehingga para bibit atlet bisa berlatih selain dengan sarana yang memadai, juga dengan metode pelatihan yang benar.

(mrp/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads