Ke Mana Perginya Penampilan Menawan Linda di Kejuaraan Dunia?

Ke Mana Perginya Penampilan Menawan Linda di Kejuaraan Dunia?

Femi Diah - Sport
Senin, 22 Feb 2016 13:00 WIB
PBSI
Jakarta - Indonesia masih harap-harap cemas menunggu kepastian lolos ke final Piala Uber di Kunshan, China. Penampilan para srikandi Merah Putih yang kurang sip di Hyderabad juga menjadi sorotan, utamanya Linda Wenifanetri.

Indonesia terhenti di babak perempatfinal Kualifikasi Piala Uber usai dikalahkan China dengan skor telak 0-3. Pertemuan dengan China--atau tim-tim unggulan--tak bisa dihindari dengan hanya menjadi runner-up grup.

Hanya melakoni dua pertandingan, Indonesia meraih satu kemenangan dan satu kekalahan. Indonesia menang atas negara nonunggulan Maladewa. Di laga kedua, Indonesia kandas dari Korea Selatan 1-4. Satu-satunya poin didapatkan dari Fitriani yang mengalahkan Kim Hyo Min.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Linda Weni yang tampil bagus saat di Kejuaraan Dunia dengan mencapai semifinal tak berdaya saat harus menghadapi Bae Yeon Ju. Di babak perempatfinal, Linda tak diturunkan.

Mantan pemain nasional Christian Hadinata menyesalkan penampilan tim putri itu. Kendati di atas kertas, peringkat para pemain Korea lebih bagus, semestinya Linda Weni dkk. bisa memberikan perlawanan yang lebih sengit.

"Di nomor ganda kita masih punya pasangan yang bisa diandalkan, pemain tunggal yang perlu diubah. Pemain tunggal putri kita ini merupakan lubang di tim, yang sering kali diincar lawan. Tapi di ganda juga, tidak bisa dibilang dominan juga, karena salah satu satu bisa kecolongan," kata Christian.

"Komposisi yang kita miliki saat ini memang bukan yang terbaik. Tapi sebenarnya kita itu sudah punya modal dari Linda Weni saat penampilannya di kejuaraan dunia kemarin.

"Dia bisa menunjukkan performa yang bagus ketika itu, tapi kenapa dia tidak bisa mempertahankannya. Lihatlah Carolina Marin, meskipun cedera tapi dia bisa konsisten mencapai empat besar. Jadi memiliki Linda pun kita tidak mempunyai kartu as. Sementara seperti yang kita tahu tunggal putri lainnya belum bagus prestasinya," tutur Christian yang kini menjadi pelatih PB Djarum Kudus itu.

Senada, mantan pemain tunggal putri nasional Maria Kristin Yulianti menyebut semestinya tim putri mampu menunjukkan daya juang yang lebih sip saat menghadapi Korea Selatan. Apalagi setelah tersingkir di babak perempatfinal langkah tim Indonesia ke perempatfinal belum bisa dipastikan. Indonesia harus menunggu penentuan tempat setelah diketahui peringkat negara lain.

"Saya cukup menyesalkan permainan tim putri saat menghadapi Korsel. Semestinya bisa lebih baik lagi. Biasanya di turnamen beregu semangat labih bagus lagi," kata Maria.

"Masih ada waktu tiga bulan untuk menghadapi babak final. Semoga ada kabar baik Indonesia lolos ke final Piala Uber. Semoga masing-masing pemain termotivasi untuk memperbaiki penampilannya," tutur peraih perunggu Olimpiade 2008 Beijing tersebut.




(fem/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads