April merupakan pemain terbaik Proliga 2017. Predikat itumenjadi koleksi ketiganya secara beruntun pada liga profesional voli kasta tertinggi tanah air tersebut.
Kendati sudah mendapatkan prestasi tinggi, April ternyata baru menggeluti olahraga voli sejak bangku sekolah menengah atas. Sebelumnya, dia pernah mencoba olahraga atletik dan basket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayaran menjadi pemain voli memang tak seperti pegawai-pegawai pada umumnya. Beda jelas beda...," kata April dalam livechat dengan detikSport.
Sebagai pemain voli, mereka biasanya diikat kontrak dengan salah satu klub yang tampil pada Proliga. Besarannya beda-beda. Bermain dalam durasi 6-7 bulan, mereka bisa mengantongi nilai kontrak ratusan juta.
Kalau sedang tak ada kompetisi resmi, para pemain voli tak mengharamkan untuk tampil pada kejuaraan tarkam alias turnamen antarkampung. Meski kadang kala penyelenggaranya di level desa, tapi bayarannya 'bayaran kota'. Mereka sih enggan ngomong nominal, tapi kabarnya satu pemain bisa dibanderol Rp 3-4 juta sekali main dalam sebuah pertandingan.
April mengisahkan kalau bayaran tinggi itu tak langsung didapatkannya. Saat masih tampil pertama, April malah hanya mendapatkan bayaran yang jadi pengalaman kocak saat dikisahkan kini.
"Bayaran pertama dulu dua bungkus mie instan dan satu butir telur. Karena masih belum tahu bayaran dari bermain voli berapa, ya seneng aja waktu itu," kata pevoli 25 tahun itu.
DetikSport sudah melakukan obrolan dengan empat pemain timnas voli putri. Selain April, ada Berlliana Marsheilla, Yolla Yuliana, dan kapten timnas SEA Games 2017, Wilda Sugandi. Untuk selengkapnya obrolan itu bisa disimak, Rabu (7/6/2017) pukul 15.00.
(cas/fem)