Pemusatan latihan nasional atletik terpaksa terpencar setelah pemerintah melakukan renovasi kawasan Gelora Bung Karno dalam rangka persiapan menuju multievent negara-negara Asia.
PASI pun menyiapkan atlet-atletnya di empat lokasi berbeda, yaitu Rawamangun, Pangalengan, Bali, dan Stadion Pakansari, Bogor. Menurut Bob dengan terpencarnya atlet-atlet di berbagai daerah membuat pembinaan kurang kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kalau terpencar itu, seperti di Rawamangun misalnya sudah tidak ada lapangan pemanasan, papan lompat jauh juga sudah rusak, ini kan atlet mungkin bisa cedera. Makanya di Kejurnas ini pun kami tidak masalah jika tidak ada pemecahan rekor nasional. Yang penting daerah-daerah memberi setoran kepada kami (PASI). Nanti baru kami yang perbaiki," ujar dia kemudian.
Bob berharap penggunaan Madya bisa segera dilakukan mengingat test event akan digelar Februari 2018.
"Kami berharap dapat kembali berlatih terpusat di Stadion Madya karena kalau ke sana anak-anak dari daerah yang saya kumpulkan bisa mencapai 100 orang. Jangan seperti sistem sebelumnya, senior saja, tapi harus ada junior, remaja, dan bahkan pra-remaja. Jadi jenjangnya ada," ujar dia.
(mcy/rin)