Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Filipina dan Jepang pada Sabtu (9/12/2017). Fictor menyebut menggelar event Piala Dunia sebagai kesempatan yang langka.
"Luar biasa. Selamat buat basket Indonesia. Mesti diberi credit yang luar biasa kepada Erick Thohir yang sudah luar biasa memperjuangkan kita (Indonesia). Saya bilang, dia bagus bisa melobi dan mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Ini peristiwa langka," kata Fictor kepada detikSport, Senin (11/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tak ingin Indonesia hanya sukses menjadi penyelenggara, namun jadi penonton di rumah sendiri karena kalah prestasi. Dia meminta agar PP Perbasi menaturalisasi pemain berkualitas untuk menambah skuat Timnas.
"Dari sisi infrastruktur tak akan sulit, kita sangat mampu menyelenggarakan itu. Saya rasa tidak ada masalah. Selain Istora Senayan dan Hall A Basket yang sudah direnovasi, saya rasa Hall Basket di Britama Arena Kelapa Gading juga bisa digunakan," kata mantan pemain Satria Muda itu.
"Sementara untuk pemainnya, saya mungkin bisa bantu untuk membangun timnya karena untuk bisa bersaing di Piala Dunia sangat tidak mungkin. Tapi harus kita lakukan persiapan secepat mungkin," ujar Ito, yang juga menjabat sebagai Head Director of Training Pelita Jaya itu.
"Sepertinya kita harus menaturalisasi. Itu keharusan. Sebab, jika dengan bakat Indonesia saja tak mungkin bersaing di sana. Sangat sulit. Kenapa? Beda banget. dari postur dan banyak hal lah. Dan itu tidak bisa lima tahun dipersiapkan jadi paling mungkin naturalisasi. Tidak bisa satu harus lebih. Yang kita bicarakan ini Piala Dunia tidak sembarangan. Jadi harus benar-benar," dia menyarankan.
Dalam persaingan Asia Tenggara, Indonesia masih menjadi runner-up. Timnas belum bisa menyamai Filipina.
(mcy/fem)