Liem Swie King dan Eddy Hartono Terharu dengan Perhatian Pemerintah

Liem Swie King dan Eddy Hartono Terharu dengan Perhatian Pemerintah

Mercy Raya - Sport
Kamis, 14 Des 2017 07:57 WIB
Foto: detikSport/Mercy Raya
Jakarta - Sejumlah atlet legendaris Indonesia menerima penghargaan dari pemerintah. Perhatian ini bikin pahlawan bulutangkis, Liem Swie King dan Eddy Hartono, terharu.

Liem merupakan satu dari 286 legenda yang menerima penghargaan dari Menpora Imam Nahrawi di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (13/12/2017) malam. Dia mendapat piagam sekaligus uang tunai Rp 40 juta.

Digelarnya acara ini membuat Liem terkesan dan berharap bahwa atlet-atlet muda kian termotivasi. Karena di masa tua pun tetap akan mendapatkan perhatian pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya diadakannya acara ini, kami merasa wow sekali. Biasanya tidak pernah seperti ini. Semoga dengan adanya hal ini atlet-atlet muda bisa semakin termotivasi," kata Lim.

Liem mendapat penghargaan karena dinilai berprestasi dan sering mengharumkan nama bangsa. Prestasinya di kancah internasional jelas tidak bisa diragukan lagi.

Dia merupakan juara tiga kali All England. Liem juga juara Asian Games Bangkok pada 1978 pada nomor tunggal putra, serta membantu Indonesia memenangi tiga gelar Piala Thomas.

Pada nomor ganda, bersama Kartono Hariamanto, dia menjuarai Piala Dunia 1984 dan 1985, juga Indonesia Open. Di kelas SEA Games, pria kelahiran Kudus sudah kenyang gelar juara baik di nomor perorangan atau beregu.

Kegembiraan yang sama diungkapkan rekan Liem, Eddy Hartono. Langkah pemerintah ini disebutnya perlu diapresiasi.

"Saya kira kami berterimakasih karena ini bisa memotivasi atlet-atlet lain untuk berprestasi karena selama ini setelah kami bermain, menang, ya sudah selesai. Tapi dengan adanya ini bisa melecut atlet-atlet muda," Eddy mengungkapkan.

"Sebelumnya memang dapat Tunjangan Hari Tua (THT) untuk peraih medali Olimpiade. Tetapi kan dihentikan sementara karena masih akan dicari lagi payung hukum yang lebih kuat."

"Ya saya kira tergantung atletnya. Seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon dengan fasilitas yang ada tapi latihan tetap keras. Jadi bukan masalah fasilitasnya tetapi tergantung atletnya," imbuhnya. (mcy/raw)

Hide Ads