Prema tak dipungkiri adalah salah satu tim top di balapan F2 ketika mereka menjadi juara konstruktor pada 2016 dan runner-up musim lalu. Prema kerap memiliki para pebalap top yang jadi juara F2 seperti Charles Leclerc musim lalu dan Pierre Gasly di 2016.
Kedua pebalap itu bahkan sudah naik kelas ke F1 dengan yang terakhir Leclerc akan memperkuat Sauber musim 2018 dan Gasly bersama di Toro Rosso sejak musim lalu. Maka beban berat tentu ada di pundak dua pebalapnya musim ini, Sean Gelael dan Nyck de Vries, untuk unjuk gigi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, tantangan kami adalah untuk bisa memenangi balapan. Maka dari itu cara kami mencapai itu adalah memberi ekspektasi serta pengalaman terbaik yang kami punya kepada para pebalap kami," tutur Tim Prinsipal sekaligus pemilik tim Prema, Angelo Rosin, kepada wartawan di Jl. Palatehan, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018) malam.
"Prema adalah salah satu tim bersejarah dalam motosport, sejak tahun 1983 kami selalu bekerja dengan para pebalap muda, proyek yang menantang. Maka dari itu musim F2 yang baru nanti dengan beberapa aturan baru dan juga pebalap baru akan jadi tantangan untuk kami dan tim mekanik," sambungnya.
"Tapi itu bagian dari pekerjaan kami, bekerja keras, saling bekerja sama dengan driver dan tim mekanik kami untuk memberikan yang terbaik. Jadi itu bakal jadi pekerjaan kami seperti analisis, trek, dan sebagainya sehingga bisa mendapatkan data untuk mempersiapkan musim dengan baik."
"Kami tidak bisa menang hanya dengan pebalap yang bagus atau mobil yang bagus, keduanya harus bersamaan," pungkas Rosin. (mrp/mfi)