TdI resmi dibuka oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari, di pelataran Candi Prambanan, Rabu (24/1) malam, di tengah gerimis yang mengguyur. Diawali tari-tarian khas daerah Yogyakarta, kemudian dilanjutkan perkenalan 15 tim peserta.
Manajer tim peserta dan pebalap antusias menyambut TdI baru. Mereka memanfaatkan TdI, yang hanya digulirkan dalam empat etape dari Yogyakarta sampai Bali, untuk pemanasan menghadapi musim 2018. Selain itu, dengan naik kelas menjadi balapan 2.1, TdI dimanfaatkan kontestan untuk mencari poin sebanyak-banyaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tour de Indonesia adalah tur pertama saya di tahun 2018. Digelar di bulan Januari, tur ini memang mulai lebih awal. Dengan perubahan dari 2.2 menjadi 2.1, ini merupakan langkah besar," kata Culey dalam konferensi pers.
Manajer timnas Malaysia, Firdaus Arsyad, juga memanfaatkan TdI untuk mendapatkan poin UCI sebanyak-banyaknya. Selain itu, mereka sekaligus menjalani pemanasan menuju Asian Games 2018.
"Race ini pendek, namun mempunyai level 2.1. Jadi, kami bisa mendapatkan poin sebanyak-banyaknya di sini," ujar Firdaus.
"Selain itu, kami mulai makin intens menyiapkan tim untuk ke Asian Games di nomor trek. Rider yang kami bawa ini rider terbaik. Dua di antaranya adalah peraih medali emas SEA Games 2017," dia menambahkan.
(fem/mfi)











































