Stadion Madya ikut mengalami pemugaran dalam rangka persiapan Asian Games meskipun tak bakal dijadikan venue perlombaan. Perlombaan atletik Asian Games 2018 sendiri bakal dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Sebagai konsekuensinya, atlet pelatnas atletik harus mencari tempat latihan lain. Sejauh ini, atlet-atlet tersebar di sejumlah tempat, yaitu Bali, GOR Rawamangun Jakarta Timur, Pangalengan Jawa Barat, dan GOR Pakansari Cibinong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan lapangan terpencar-pencar, belum lagi kondisi lapangan di Rawamangun tidak baik, ada bagian-bagian yang rusak, dan latihan campur dengan umum dan publik, menurut saya tidak kondusif. Dan jika ini terjadi terus menerus akan sulit untuk bisa mengandalkan prestasi atlet," ujar Sekretaris Jenderal PASI, Tigor Tanjung, kepada pewarta, Selasa (6/2/2018).
Menurut Tigor, pihaknya telah berupaya mengikuti prosedur penggunaan Stadion Madya dengan meminta izin ke Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno, namun hasilnya nihil.
"Kami sudah kirim surat ke GBK tapi katanya Stadion Madya masih di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan belum diserahterimakan oleh Pusat Pengelola Kompleks GBK. Jadi sampai sekarang kami belum ada kepastian kapan bisa kembali ke sana," dia mengungkapan.
"Tetapi, katanya GBK bisa membantu agar kami bisa kembali pelatnas ke sana. Ya, semoga ini ada penyelesaiannya," Tigor mengharapkan.
(mcy/mfi)