Menuju Asian Games 2018, Pengurus Besar persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) menggeber pelatnas di bekas Pasukan Marinir (Pasmar 2) di Jl. Kwini Raya, Jakarta Pusat. Pelatnas dimulai sejak Oktober 2017.
Memasuki masa enam bulan jelang Asian Games 2018, angkat besi memulai program persiapan khusus. Mereka merencanakan dua kali training camp guna memantapkan para lifternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer timnas angkat besi Dirdja Wihardja mengatakan awalnya training camp akan dilakukan di Jepang. Namun setelah mempertimbangkan untung ruginya bagi si atlet maka lokasi pun dipindah.
"Kalau di Jepang kan ibaratnya cuma numpang latihan saja. Sementara di Lampung di sana ada sesepuh angkat besi Bapak Imron Rosadi. Kami bisa minta masukan beliau," kata Dirdja kepada detikSport, Senin (26/2/2018).
"Lagipula waktunya kurang dari enam bulan lagi jadi kami ingin maksimalkan waktu yang ada. Jadi itu yang menjadi pertimbangan kami," ucapnya.
Mengenai fasilitas, kata Dirdja, tak perlu diragukan lagi, cukup mumpuni buat atlet berlatih. Selain itu dekat dengan hotel. "Kami akan menyurati Kemenpora terkait perubahan tempat training camp ini."
Selain training camp di Lampung, Sri Wahyuni dkk. juga akan menjalani proses karantina di Korea pada bulan Juli 2018.
"Untuk di Korea sudah merupakan tim inti. Ini di pelatnas kan masih 13 atlet, dengan dua di antaranya biaya PB PABBSI. Mereka yaitu Rahmat Edwin Abdullah (69kg) dan Yolanda Putri (48 kg), serta ada satu pelatih juga Sunarto," kata Dirdja.
"Jadi nanti di Korea tinggal pemantapan dan karantina lah sebelum turun di Asian Games," ujarnya menambahkan.
(mcy/krs)