Lengkapi Fasilitas Wisma Atlet, INASGOC Dekati Swasta

Lengkapi Fasilitas Wisma Atlet, INASGOC Dekati Swasta

Mercy Raya - Sport
Kamis, 05 Apr 2018 17:21 WIB
INASGOC (panitia penyelenggara Asian Games 2018) akan bekerjasama dengan swasta memenuhi fasilitas pelengkap wisma atlet. Foto: -
Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) akan melengkapi fasilitas pendukung di wisma atlet Kemayoran. INASGOC akan membuka kerjasama dengan swasta.

Salah satu kawasan di Kemayoran kini sudah disulap menjadi perkampungan atlet. Di kawasan itu sudah terbangun sebanyak 7 tower di blok D10, dengan jumlah unit mencapai 5.494 ruangan.

Saat Asian Games nanti, enam tower rencananya akan digunakan untuk atlet dan ofisial, sementara 1 tower lainnya untuk NOC, INASGOC, workforce.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya tempat tinggal, perkampungan atlet juga bakal difasilitasi dengan sejumlah pendukung dari mulai tempat gym hingga mini market.


Direktur Athlete Village INASGOC Tri Ananta Andrewan kepada detikSport menjelaskan saat ini bagian departemen revenue sedang mengupayakan untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta, seperti fitness centre, cafe internet, dan games room untuk biliar.

"Itu yang kami kejar dan utamakan lebih dulu. Dan saat ini bagian departemen kami sedang tahap pencarian mana yang terbaik karena itu tak bisa sembarangan," kata Andrewan, Kamis (5/4/2018).

"Nantinya gym akan ditempatkan di dua dari tujuh tower yang ada. Misalnya, satu gym di tower dua, lalu gym lainnya di tower enam, jadi tidak semua tower akan ada fitness centre-nya. Termasuk juga cafe internet, dan games room-nya."

Sementara untuk fasilitas pelengkap lainnya, akan disiapkan minimarket dan laundry (tempat pencucian baju) di setiap tower.


Menurut rencana juga, akan ada amphitheater (ruang pertunjukan) yang akan diletakkan dekat taman di antara tower- tower. "Nanti di sana akan ada tarian-tarian tradisional dari Indonesia yang disiapkan oleh panitia bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata," sebutnya.

"Ada juga acara pertukaran budaya dari beberapa negara nanti. Misalnya, ada yang menyumbang tarian atau apa," tambahnya.

Agar budaya Indonesia lebih dikenal, panpel juga menyiapkan booth-booth untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menyediakan barang-barang buatan tangan khas Indonesia.

"Jadi seperti pasar malam nanti. Itu setiap malam ada hanya di jam-jam tertentu saja. Misalnya, untuk tarian dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Jangan terlalu malam juga supaya tidak mengganggu jam istirahat atlet," jelasnya.

Andrewan menargetkan fasilitas akan terpenuhi semua pada Juni mendatang. "Prinsipnya semua fasilitas ini sedang berproses dan departemen kami masih mencari mitra yang benar-benar berkualitas, dan ditargetkan Juni sudah harus rampung semua," tuturnya.


(mcy/rin)

Hide Ads