Deputi I Bidang Games Operations INASGOC, Harry Warganegara menjelaskan di Asian Games 2018 nanti ada dua cabang olahraga yang masuk demosport, sebagai ekshibisi. Yakni, eSports dan kano polo.
"Sebenarnya, malah ada lima yang ingin menjadi demosport seperti pentanque, lalu ada woodpool. Tapi memang yang diterima Dewan Olimpiade Asia (OCA) hanya dua. Pertama, cabang olahraga eSports dan yang kedua adalah kano polo. Masing masing digelar di Jakarta dan satunya di Palembang," kata Harry ketika dikonfirmasi Selasa (8/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi, minta izin sama OCA dan INASGOC mengetahui. Jadi mereka cari tempat sendiri, buat eksibisi sendiri, bayar lalu buat medali sendiri. Nothing to do dengan Asian Games," Harry menjelaskan.
"Karena secara hukum tidak boleh ada pertandingan di Indonesia, di manapun, selama Asian Games berlangsung. Misalnya, liga bola di Bali tak boleh, kemudian pertandingan kejuaraan porprov atau apapun, itu tidak boleh ada kegiatan olahraga. Aturannya jelas. Pokoknya, semua harus fokus ke Asian Games. Saya lupa apakah dua pekan sebelum atau sesudah Asian Games," lanjutnya menegaskan.
"Jadi harus jelas tidak ada sepeserpun kami mengeluarkan biaya untuk demosport. Hanya memang untuk akreditasi mereka harus berkoordinasi dengan kami supaya sistemnya nyambung. Apalagi dengan di Palembang. Jadi jika eSports masuk di Asian Games tidaklah tepat. Tetapi eSports adalah demosport di Asian Games itu benar. Sebab, Indonesia telah menggetok cabang yang dipertandingkan ada 40 yang terdiri dari 463 nomor event," ujar dia.
Harry juga sekaligus mempertegas jika keputusan masuknya dua demosport ini telah ditetapkan tiga pekan lalu atau saat Rapat Koordinasi Komite ke-8 dengan OCA. Pihaknya juga telah mengumumkan kepada seluruh NOC terkait adanya dua cabang eksibisi tersebut.
(mcy/fem)