Sederet pengeboman terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018). Teror bom yang terjadi dari mulai pagi hingga malam hari itu pun menyita perhatian seluruh pihak tak hanya dalam negeri tapi juga internasional. Teroro bom masih berlanjut hingga hari ini 914/5).
Situasi tersebut menyedot perhatian publik terhadap Asian Games 2018. Sebab, pesta olahraga se-Asia itu hanya berjarak tiga bulan dan melibatkan sekitar 15 ribu orang dari 45 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat percaya kalau masalah ini sudah diambil alih oleh Polri dan TNI. Di kepanitiaan khusus keamanan Deputi IV itu kan Polri serta wakilnya dari TNI. Jadi, dari institusi yang bertanggung jawab di negeri ini juga bertanggung jawab terhadap Asian Games. Jadi kami sangat percaya," kata Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto kepada detikSport, Senin (14/5/2018).
Eris menyebut sampai saat ini belum ada respons dari negara-negara peserta maupun Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait hal tersebut. INASGOC akan segera merapatkan barisan.
"Tidak. Tidak ada (respon OCA dan negara peserta). Kami belum mendengar," ujar dia.
"Saya juga belum paham ya negara mana saja (menggunakan travel advise) Tapi kami tetap berjalan seperti biasa," tuturnya.
"Andaikata diperlukan kami akan memberikan garansi nanti. Kalau andai kata. Termasuk jika harus menyiapkan langkah preventif tapi saya belum bisa menjawab sekarang. Kami mesti meminta pendapat dari beliau yang menguasai lapangan," ujar Eris.
(mcy/fem)