Teror bom telah menguncang Surabaya dan Sidoarjo sejak Minggu (13/5/2018). Lebih dari 20 orang telah menjadi korban dan puluhan orang mengalami luka-luka.
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran pelaksanaan Asian Games 2018. Sebab, pesta olahraga se-Asia itu tinggal berjarak dua bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah kami panitia Asian Games akan mensukseskan Asian Games. Bukan hanya sukses penyelenggaraan, prestasi dan ekonomi. Nah, di sini kami akan komunikasi dengan pihak terkait untuk sukseskan Asian Games," ujar Erick kepada pewarta di Kantor Kemenpora, Senin (14/5/2018).
Baca Juga: Lorenzo Juga Ucapkan Bela Sungkawa untuk Surabaya
"Olahraga itu alat pemersatu sudah dibuktikan oleh presiden nomor 1. Kami harapkan tentu Asian Games bisa sukses. Mari kami jaga Asian Games agar bisa sukses," kata dia.
Terkait keamanan, Erick berencana untuk menyakinkan OCA dan seluruh peserta Asian Games bahwa Indonesia adalah negara yang aman. Jika perlu, dia akan mendatangi masing-masing negara untuk memberikan penjelasan.
"Kami selaku panitia selalu menjaga standar internasional. Kami harus meyakinkan kepada OCA agar bisa tingkatkan persiapan. Masalah pengamanan kami akan lakukan itu. Sebagai contoh Brasil bisa sukseskan Olimpiade, kami juga sama," tutur dia.
"Saya rasa dengan koordinasi terakhir, OCA sangat senang apa yang kami siapkan. Seperti venue dan atlet village. Bukan OCA yang meminta tapi kami siapkan," dia menambahkan.
"Untuk rambu rambu peserta banyak negara seperti Palestina, Syuriah mereka kan ikut. Inikan olahraga jadi alat pemersatu. Kalau negara peserta sampai sekatang belum ada, kalau memang ada nantinya kami akan jelaskan situasi di Indonesia, kalau perlu kami datang ke sana," dia menegaskan.
Senada, Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, tetap optimistis Asian Para Games 2018 tidak akan terganggu. Menurutnya, sejauh ini, negara-negara telah memberikan dukungan, meski telah terjadi kejadian bom.
"Tentu dengan semangat olahraga, untuk INAPGOC tentang bukan menang atau kalah. Tapi tentang kemanusiaan. Kami akan sampaikan kepada seluruh Asia bahwa Indonesia ramah, kami dari panitia INAPGOC membutuhkan dukungan agar masyarakat nyaman untuk difabel," katanya
"Saya dapat telepon dari negara-negara sahabat melihat perkembangan ini. Rata rata mereka semua mendukung," Okto menambahkan.
(ads/fem)